Jakarta (ANTARA News) - Tren mobil ramah lingkungan di dunia meningkat, pemerintah berencana segera menerapkan insentif bagi produksi mobil terjangkau ramah lingkungan yang diproduksi di tanah air pada awal Agustus.

"Teknologi ramah lingkungan yang utamanya tidak menggunakan BBM (bahan bakar minyak) kita masukkan ke produk inovatif, bisa dapat `tax allowance`," kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, pada pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011 di Jakarta International Expo (JIE) Kemayoran, Jumat.

Ia mengatakan pemerintah menyadari bahwa inovasi teknologi di belahan dunia mana pun pasti akan melibatkan peran pemerintah. Biaya untuk melakukan riset mahal dan memakan waktu, karena itu peran pemerintah menjadi penting.

"Kita masuk dalam `masterplan` (industri otomotif) kita.  ujar Hatta.

Lebih lanjut, ia mengatakan insentif yang dimaksud bisa saja "tax allowance", fiskal insentif, atau "tax holiday" yang memang memungkinkan jika memang seseorang melakukan riset dan pengembangan produk teknologi ramah lingkungan.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Perdagangan International, Edy Putra Irawady mengatakan guna mendukung produksi mobil terjangkau ramah lingkungan dengan mesin 1000cc atau 1200cc, maka fasilitas yang diminta saat itu terkait fiskal, mulai dari PPh (tax allowance), PPn, PPnBM, bea masuk yang dimintakan untuk komponen yang belum dibuat di dalam negeri.

"Yang lainnya ya seperti fasilitas kepabeanan, kemudahaan kawasan kepabeanan, fasilitas investasi. Sekarang sudah ada tiga investor yang siap untuk produk terjangkau ini, dan seperti menurut Pak Hidayat (MS Hidayat) kemungkinan awal Agustus insentif ini bisa dilaksanakan," ujar dia.
(V002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011