Jakarta (ANTARA) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memiliki dua rencana utama pada tahun 2022, pertama adalah mendukung perluasan ekspor otomotif ke Australia dan mulai memproduksi mobil hybrid di pabrik Karawang, Jawa Barat.

Direktur Eksternal Affairs TMMIN, Bob Azam menjelaskan, Toyota mendukung rencana pemerintah untuk memperluas ekspor otomotif ke Australia, sebab hal itu akan berkontribusi positif terhadap industri otomotif nasional.

Baca juga: Toyota Indonesia ekspor 166 ribu unit mobil Januari-November 2021

Ia menjelaskan, sepanjang 2021 Toyota telah mengirimkan mobil buatan Indonesia ke 80 negara meliputi Amerika, Afrika, Asia hingga UEA sebanyak 188.000 unit, atau pulih 90 persen jika dibandingkan dengan pencapaian sebelum pandemi pada 2019.

"Kami selalu mendukung upaya peningkatan kinerja ekspor produk otomotif dalam negeri dan selalu menjajaki peluang tujuan ekspor yang lebih besar. Terkait ekspor ke Australia silakan hubungi Menteri Perindustrian untuk informasi lebih detail," kata Bob Azam kepada pewarta pada Jumat.

Pada Selasa (25/1), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengupayakan agar Indonesia dapat mengekspor mobil ke Australia mulai kuartal pertama tahun ini. Menperin mengatakan tidak mudah untuk menembus pasar Australia yang memiliki standar karbon yang ketat dan tinggi.

"Kita upayakan kuartal I. Belum bisa saya sebut (merek)," kata Menperin Agus Gumiwang. "Insya Allah sebentar lagi. Membuka pasar Australia tidak mudah, khususnya izin dari prinsipal. Ini sejarah."

Baca juga: Toyota Indonesia bakal ekspor Veloz ke 16 negara mulai tahun depan

Sejak berlakunya kemitraan komprehensif Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Indonesia berpotensi meningkatkan produk ekspor di sektor otomotif, kayu dan turunannya termasuk kayu dan furnitur, perikanan, tekstil dan produk tekstil, sepatu, alat komunikasi dan peralatan elektronik.

Selain itu, ekspor otomotif ke Australia juga dinilai potensial karena penutupan pusat produksi GM Holden, Toyota pada 2017 dan Ford pada 2016, lapor Reuters.

Lebih lanjut, Bob Azam menjelaskan mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) meliputi Fortuner, Rush dan Raize merupakan andalan ekspor mereka dengan pencapaian 90 ribu unit ekspor pada tahun lalu. Tipe sedan, hatchback, LCGC meliputi Vios, Yaris, Agya mencapai 62 ribu unit, sedangkan mobil multiguna (MPV) Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace) mencapai 36 ribu unit.

Produksi hybrid

Selain membidik ekspor ke Australia, TMMIN juga menyatakan akan memproduksi mobil bermesin hybrid di pabrik Karawang, Jawa Barat, mulai tahun ini. Mobil ramah lingkungan besutan TMMIN itu tidak hanya menyasar pasar domestik, melainkan akan disertakan sebagai produk ekspor.

"Tahun ini kami akan memulai aktivitas produksi lokal kendaraan elektrifikasi (hybrid) di Pabrik Karawang untuk pasar domestik dan ekspor," kata Bob.

Ketika ditanya jenis mobil hybrid yang akan diproduksi, Bob menjawab "Untuk detail informasinya belum bisa kami sampaikan saat ini."

Namun ia memastikan hadirnya lini produksi mobil hybrid di Indonesia akan memperkaya lini produk Toyota yang saat ini meliputi Lexus UX 300e, Corolla Cross Hybrid, Alphard Hybrid, Corolla Altis Hybrid, Camry Hybrid, hingga C-HR Hybrid.


Baca juga: Toyota Indonesia ekspor 49.200 mobil kuartal 1 tahun ini

Baca juga: Menperin: Toyota komitmen perluas ekspor ke 100 negara dari Indonesia

Baca juga: Ekspor Toyota Indonesia turun di tengah tekanan ekonomi global
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022