"Kami tidak ingin menggembar-gemborkan produk tersebut karena dipasarkan dalam waktu terbatas, mengatasi kekurangan komponen akibat tsunami," kata Presdir TAM Johnny Darmawan di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan sejak gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang, produksi Toyota di Indonesia mengalami hambatan karena pasokan suku cadang penting yaitu electronic circuit unit (ECU) dari Jepang terganggu.
"Padahal permintaan mobil di Indonesia sedang tumbuh signifikan," ujarnya. Agar tidak kehilangan momentum pertumbuhan itulah, Toyota di Indonesia menawarkan varian baru Rush G Luxury yang tidak menggunakan ABS.
Ditambahkan Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto, permintaan Toyota Rush sebelum gempa dan tsunami melanda Jepang, mencapai di atas 1.500 unit.
"Permintaannya (Rush) sedang tumbuh. Namun setelah tsunami, kami mengerem produksi dan penjualan, karena pasokan suku cadang yang terbatas," katanya.
Berdasarkan data TAM, pada Januari 2011 penjualan Rush mencapai 1.732 unit, turun pada Pebruari mencapai 1.520 unit, namun naik kembali menembus angka 2.071 unit pada Maret. Pasca-tsunami, yaitu April dan Mei penjualan Rush turun yaitu 1.523 unit dan 1.828 unit.
Ia menjelaskan Rush G Luxury tidak jauh berbeda dengan Rush tipe S baik penampakan luar maupun dalam, hanya tidak memiliki fitur ABS. "ABS sebenarnya tidak terlalu penting, bagi mereka yang sudah pandai mengemudi mobil," ujarnya.
Joko optimis pasar Rush G Luxury ada di Indonesia, meskipun ia tidak mau mengatakan target penjualan produk yang hanya dipasarkan selama bulan Juni dan Juli tersebut. "Harganya dibawah Rp3 juta dibandingkan Rush tipe S tapi di atas tipe G," katanya.
GM Pemasaran TAM Widyawati S mengatakan harga Rush G Luxury bertransmisi manual (MT) Rp201,55 juta per unit dan bertransmisi otomatik (AT)Rp215, 55 juta per unit.
(R016/B008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Copyright © ANTARA 2011