Sejak diluncurkan akhir Maret tahun ini, PowerAce telah mengeluarkan 10 varian dan telah mendapat tempat di pasar usaha nikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
"PowerAce hadir sebagai pengembangan bisnis di bidang manufaktur komponen otomotif. Salah satu keunggulan dari PowerAce adalah produk ini menawarkan berbagai model dan fungsi box yang dapat digunakan oleh berbagai industri, terutama yang memerlukan kendaraan untuk mengangkut barang atau logistik, perdagangan ritel, hingga food and beverages (F&B)," kata Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso dalam keterangannya, Sabtu.
Sebagai informasi, hingga November 2021 produksi PowerAce telah mencapai 170 unit dan telah dipasarkan lebih dari 140 unit.
Baca juga: Gelis ditawarkan sebagai alternatif permudah mobilitas pelaku UMKM
Selain memiliki keunikan dalam sisi fungsi box, PowerAce juga memiliki keunggulan dari sisi daya angkut tinggi, mampu menahan berat 800 Kg hingga satu ton, serta mobilitas yang tinggi.
Irianto menambahkan, melihat target market UMKM cukup besar saat ini sehingga pengembangan produk three wheels menjadi salah satu prioritas kami, seperti pengembangan menjadi EV, desain dan model hingga komponennya.
Untuk tahun depan Dharma Polimetal menargetkan dapat menjual sekitar 1.400 unit.
"Sebelumnya kami bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) mengadakan PowerAce Digimodz yang merupakan kompetisi modifikasi digital terhadap produk PowerAce. Kompetisi tersebut bertujuan memberi kontribusi masyarakat umum dalam memberikan ide dan gagasan terhadap pelaku UMKM," papar Irianto.
Baca juga: DRMA siap ambil peluang produksi komponen EV di Indonesia
Baca juga: Produsen Gelis dukung percepatan ekosistem kendaraan listrik
Baca juga: Gelis buka diler baru di Depok, sasar pasar UMKM
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021