Mengutip The Verge, Senin, hal itu pertama kali dilaporkan oleh Electrek.
Kendaraan listrik Model 3 dan Model Y dasar masing-masing dihargai 2.000 dollar AS (Rp28,3 juta) lebih tinggi, masing-masing 43.990 dollar AS (Rp624 juta) dan 56.990 dollar AS (Rp794 juta)
Selain itu, kendaraan Model S dan Model X dasar masing-masing akan dikenakan biaya 5.000 dollar AS (Rp70,9 juta) lebih banyak, yakni menjadi 94.990 dollar AS (Rp1,34 miliar) dan 104.990 dollar AS (Rp1,48 miliar).
Tesla belum memberikan penjelasan untuk kenaikan harga terbaru, tetapi CFO perusahaan Zach Kirkhorn mengatakan selama panggilan pendapatan kuartal ketiga dengan investor bahwa peningkatan permintaan untuk kendaraan listrik membuat pihaknya sedikit lengah.
“Terkadang, bagi publik, perubahan harga kami tampaknya tidak masuk akal secara logis,” kata Kirkhorn.
“Tapi, Anda tahu, ada strategi yang kami kerjakan di belakang layar saat kami menyeimbangkan pasokan dan permintaan, karena kami juga mencoba menyeimbangkan berbagai kekurangan suku cadang, saat kami mencoba mengatur waktu tunggu. Semua itu masuk ke dalam optimasi di sini," tambah dia.
Baca juga: Tesla tarik versi baru FSD karena isu perangkat lunak
Baca juga: Taksi swakemudi baru bisa beroperasi massal 10 tahun lagi
Baca juga: Luhut bahas isu lingkungan hingga investasi dalam kunjungan ke AS
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021