CEO, Cariad Dirk Hilgenberg berharap untuk bisa menantang Tesla (TSLA.O) dan Alphabet (GOOGL.O) di bidang yang secara tradisional sudah tidak aktif dan sudah membuktikannya dengan menggabungkan semua upaya perangkat lunaknya ke dalam satu unit kendaraan mereka.
"Kami membutuhkan lebih banyak budaya (memproduksi) perangkat lunak, kami tidak ingin membuat entitas otomotif lain," kata Diess dikutip dari Reuters, Rabu.
Dengan begitu, komentar yang dilayangkan oleh Dies mencerminkan tekanan yang sedang dihadapi oleh Cariad, untuk menciptakan perusahaan yang dapat merebut juara dalam hal produksi perangkat lunak otomotif kelas dunia, dan itu sudah dilakukan sejak dari awal di mana perusahaan telah berjuang untuk mendapatkan bakat itu.
"Salah satu cara untuk mencapai itu adalah tumbuh melalui akuisisi," kata Hilgenberg.
Kemudian dia melanjutkan bahwa itu semua harus dapat dicerna, dan menambahkan bahwa kesepakatan yang melibatkan perusahaan dengan staf sekitar 1.000 masih akan sesuai dengan kriteria itu.
Cariad, yang menerima rata-rata 2,5 miliar euro (3 miliar dolar AS) investasi per tahun dari induk perusahaan Volkswagen, saat ini mempekerjakan sekitar 4.500 dan menargetkan 5.000 karyawan pada akhir 2021.
Cariad juga mengatakan bahwa perang untuk bakat itu akan semakin intens, saat ini Cariad sedang mencari bakat-bakat hebat dalam membuat perangkat lunak tertentu di Amerika Serikat dan Cina yang tidak dapat ditemukan di Eropa.
"Dalam hal sumber daya, situasinya masih sangat bagus di pembuat mobil," katanya.
Baca juga: VW layani sewa mobil listrik mulai akhir 2021
Baca juga: VW Tiguan Allspace "Sport Edition" masuk Indonesia, harga Rp685 Juta
Baca juga: VW, Tesla dorong India ringankan pajak impor mobil listrik
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021