Jakarta (ANTARA) - Perusahaan kendaraan pengiriman otonom (self-driving delivery) Nuro akan menghabiskan 40 juta dolar AS (Rp577 miliar) untuk pembangunan fasilitas manufaktur dan jalur uji coba untuk kendaraan robot otonomnya.

Perusahaan mengatakan kedua fasilitas tersebut akan berlokasi di Nevada Selatan yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi tempat untuk pabrik manufaktur dan pengujian transportasi masa depan.

“Pabrik baru diperkirakan seluas 125.000 kaki persegi akan memiliki kapasitas untuk membangun puluhan ribu kendaraan pengiriman,” kata Nuro mengutip laporan The Verge, Jumat.

Powertrain kendaraan, seperti motor listrik dan baterai, akan dibuat di Amerika Serikat oleh BYD, sebuah perusahaan China yang merupakan salah satu produsen kendaraan listrik terbesar di dunia.

Baca juga: Mobil swakemudi bisa kirim pesanan barang

Nuro mengatakan akan mengembangkan semua perangkat lunak otonom dan infrastruktur digital dari server yang berbasis di Amerika Serikat untuk memastikan keamanan dan privasi.

Setelah fasilitas manufaktur perusahaan beroperasi, Nuro membutuhkan tempat khusus untuk uji coba kendaraannya dengan aman. Perusahaan mengatakan akan mengambil alih Las Vegas Motor Speedway seluas 74 hektar.

Jalur uji coba diharapkan akan beroperasi pada 2022. Serangkaian uji coba tersebut untuk memastikan kendaraan otonomnya mampu menghindari pejalan kaki dan hewan peliharaan di jalan raya.

“Ini adalah momen penting bagi Nuro,” kata salah satu pendiri dan CEO Nuro, Zhu, dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan membangun momentum luar biasa, termasuk kemitraan strategis dengan para pemimpin industri seperti Domino, Kroger, dan FedEx serta operasi di tiga negara bagian. Kini, kami dapat berinvestasi dalam infrastruktur untuk membangun puluhan ribu robot,” tambahnya.

Nuro adalah startup yang didirikan pada 2016 oleh dua mantan insinyur Google, Dave Ferguson dan Jiajun Zhu. Perusahaan ini relatif tidak dikenal dibandingkan dengan para pesaing kendaraan otonom lainnya karena berfokus pada layanan pengiriman.

Nuro juga menjadi perusahaan pertama yang menerima pengecualian dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) karena kendaraannya dirancang untuk membawa barang, bukan manusia.

Kendaraan otonomnya disebut sebagai R2 dirancang tanpa roda kemudi, kaca spion samping, atau pedal. Ukuran sekitar setengah lebar sedan kecil, lebih pendek dari kebanyakan mobil, dan tidak ada ruang di dalamnya untuk penumpang atau pengemudi manusia.

Baca juga: Nuro dapat izin operasikan angkutan kendaraan otonom

Baca juga: Badan Keselamatan Jalan AS izinkan 5.000 mobil otonom Nuro beroperasi

Baca juga: Startup pengiriman barang nirawak Nuro dapat kucuran dana Rp13 triliun
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021