Jakarta (ANTARA News) - Ekspor mobil Toyota yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam bentuk utuh ("completely built up"/CBU) melonjak 51 persen pada September 2010 menjadi 3.987 unit, dibanding bulan sama tahun lalu 2.633 unit.

Berdasarkan data yang dipublikasikan TMMIN di Jakarta, Selasa, Avanza membukukan volume ekspor tertinggi sebesar 1.598 unit disusul Fortuner sebesar 1.303 unit. Selanjutnya, ekspor Kijang Innova dan Rush masing-masing mencapai 1.007 unit dan 79 unit.

"Sejak Agustus lalu kami mulai mengekspor Fortuner ke beberapa negara seperti Qatar, Bahrain, Yaman, Syiria, Oman, dan Kuwait, sehingga ekspor terdongkrak signifikan," ujar Chief External Affairs TMMIN Irwan Priyantoko.

Irwan menegaskan, ekspor Fortuner sempat terhenti pada November 2009. Namun, Toyota Motor Corp selaku prinsipal kembali menugaskan TMMIN untuk mengekspor Fortuner setelah menghentikan ekspor model SUV ini dari Thailand.

Irwan menegaskan, TMMIN mengekspor Innova ke Thailand, Brunei, Arab Saudi, Oman, Kuwait, dan Bahrain. Sedangkan ekspor Avanza mengarah ke Thailand, Brunei, Afrika Selatan, Mexico, Filipina, Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, Lebanon, Tahiti, Nigeria, Kenya, Mauritius, Afrika Barat, dan Pakistan. Adapun Rush diekspor ke Malaysia.

Hingga kuartal III-2010, Ekspor TMMIN naik 22 persen menjadi 28.065 unit, dibanding periode sama tahun lalu sebesar 22.984. Hingga akhir tahun, Presiden Direktur TMMIN Masahiro Nonam menargetkan ekspor mencapai 47 ribu unit, dibanding tahun lalu sebesar 31 ribu unit.

Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman MR menyatakan, Gaikindo memangkas target ekspor mobil CBU dari 100 ribu unit menjadi sekitar 65 ribu unit, menyusul rendahnya realisasi ekspor sampai Agustus.

Berdasarkan data Gaikindo, ekspor mobil CBU sampai Agustus naik 60,1 persen menjadi 49.427 unit, dibanding periode sama tahun lalu 30.858 unit. "Agak berat capai angka 100 ribu," jelas dia.

Sudirman menerangkan, perekonomian negara tujuan ekspor belum sepenuhnya pulih dari tekanan krisis finansial global 2009. Ini membuat pabrikan mobil lokal sulit menggenjot ekspor.


(ANT-258*R016/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010