Chief Production Officer Toyota, Masamichi Okada, mengatakan produsen mobil akan fokus pada awalnya untuk memperkenalkan teknologi baru untuk proses seperti pengecatan, pelapisan, dan pengecoran.
"Dengan cara ini, proses yang menghasilkan CO2 tinggi akan difokuskan untuk mengurangi sebanyak mungkin, atau bahkan menghilangkan emisi CO2," kata Okada dikutip dari Reuters, Minggu.
"Dengan mengidentifikasi area-area ini, kami akan memfokuskan sumber daya kami dan kami yakin itu akan berkontribusi untuk mempersingkat waktu hingga kami dapat mencapai netralitas karbon," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, pembuat mobil juga akan mempertimbangkan untuk memiliki sumber daya di tempat dan di luar lokasi yang dapat diandalkan untuk energi terbarukan.
Dengan meningkatnya tekanan pada pembuat mobil global untuk memangkas emisi, pembuat mobil mewah Jerman BMW mengatakan pabriknya di China berencana untuk mencapai netralitas emisi karbon pada akhir tahun ini. Sementara itu, Ford juga bertujuan untuk memberi daya pada semua pabriknya dengan energi terbarukan yang bersumber secara lokal pada tahun 2035.
Toyota telah mengatakan dalam beberapa tahun terakhir bahwa kendaraan listrik (EV) akan memainkan peran yang lebih besar dalam mengurangi emisi tetapi solusi lain harus digunakan, seperti kendaraan hidrogen hibrida atau penjualan lambat yang sukses.
Untuk mencapai netralitas karbon, Toyota bertujuan untuk memiliki berbagai pilihan, kata Okada, menambahkan bahwa pembuat mobil ingin bekerja dengan beberapa jenis model untuk EV dan merakitnya secara bersamaan.
"Kami akan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan kami yang telah kami peroleh selama bertahun-tahun," kata dia.
Baca juga: Deretan mobil listrik yang mejeng di IIMS 2021
Baca juga: Dukung wisata Bali pulih, Toyota ajak turis gunakan mobil listrik
Baca juga: Toyota berencana bangun pabrik EV baru dengan FAW di Tianjin
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021