Jakarta (ANTARA) - Agen pemegang merek kendaraan Hyundai, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), memastikan bahwa unit-unit dari mobil listrik terbarunya, yakni Kona Electric, yang beredar di Indonesia aman dari penarikan kembali (recall) sebagaimana diumumkan Hyundai di beberapa negara karena sel baterai berpotensi terbakar.

Hal ini diutarakan oleh General Manager Service Hyundai Motors Indonesia Putra Samiaji, yang menyebutkan bahwa Kona Electric yang diboyong ke Indonesia diproduksi pada batch atau periode yang berbeda dengan mobil-mobil yang ditarik kembali di sejumlah negara termasuk China, Amerika Utara, dan beberapa di wilayah Eropa, beberapa waktu lalu.

"Terakhir yang kita ketahui dari headquarter kami, mobil-mobil Kona yang di-recall merupakan produksi dalam kurun waktu tertentu. Untuk yang di Indonesia sendiri tidak termasuk dalam batch produksi yang di-recall tersebut," ungkap Putra melalui konferensi pers daring, Jumat.

Baca juga: Hyundai Kona Electric kembali kena "recall"

Meski demikian, Putra mengatakan bahwa pihaknya sebagai APM Hyundai di Indonesia akan bertanggung jawab bila ada kesalahan dalam Kona yang diboyong ke Indonesia.

"Kami selaku APM selalu bertanggung jawab dengan apa yang kami pasarkan (di Indonesia)," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co, melakukan penarikan kembali untuk mobil listriknya, Kona Electric di pasar global termasuk Amerika Utara, Eropa, dan China.

Baca juga: Hyundai perluas "recall" Kona Electric di Amerika, Eropa, dan China

Dikutip dari Reuters, sebanyak 51 ribu unit Kona Electric ditarik kembali karena risiko kebakaran sel baterai pada awal Oktober. Penarikan tersebut sebesar tiga kali lipat dari recall sebelumnya.

Penarikan kembali akan dilakukan setelah produsen mobil Korea Selatan itu mengumumkan rencana penarikan sukarela untuk 25.564 Kona Electric di rumah pelanggan mulai 16 Oktober.

Hyundai mengatakan dalam sebuah pernyataan pada awal Oktober bahwa perusahaan sedang dalam tahap akhir mengajukan pemberitahuan penarikan kembali sukarela dengan NHTSA (Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional) untuk Kona EV AS dan akan memulai proses memberi tahu pemilik kendaraan ini.

Kementerian Transportasi Korea Selatan, dikutip dari Yonhap, mengatakan Hyundai akan secara sukarela menarik kembali Kona Electric-nya karena adanya kemungkinan korsleting yang disebabkan oleh kesalahan produksi sel baterai bertegangan tinggi dapat menimbulkan risiko kebakaran.

Baca juga: Hyundai IONIQ dan Kona Electric mengaspal di Indonesia, ini harganya

Baca juga: Hyundai merugi miliaran won karena pengeluaran biaya "recall"
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020