Saat ini industri otomotif global meningkatkan investasi di bidang kendaraan listrik, misalnya Volkswagen dan General Motors Co, yang disusul beberapa jenama lainnya termasuk Geely dari China.
"Geely’s Sustainable Experience Architecture (SEA) akan mendukung pembuatan kendaraan kecil maupun besar, termasuk sedan, SUV, van, dan truk pickup," kata presiden Geely An Conghui pada sebuah acara di Beijing yang dikutip dari Reuters, Kamis.
Baca juga: Polestar akan buka jaringan mobil listrik di Asia dan Timur Tengah
Baca juga: Volvo Cars tunda merger dengan Geely hingga musim gugur
Geely yang memiliki 9,7 persen saham di Daimler AG, telah menghabiskan setidaknya 18 miliar yuan untuk penelitian dan pengembangan SEA.
SEA menggunakan lebih banyak aluminium untuk membuat kendaraan lebih ringan, dengan sistem penggerak depan yang lebih stabil.
Platform tersebut juga memungkinkan Geely untuk mengembangkan teknologi kendaraan yang lebih cerdas, termasuk pengemudian dan konektivitas otonom.
"SEA akan menggunakan sistem baterai dengan umur dua juta kilometer yang dibuat oleh Kontemporer Amperex Technology Co Ltd," kata dia.
Geely, yang menjual lebih dari 2 juta kendaraan pada tahun lalu, akan mengembangkan kendaraan berdasarkan arsitektur SEA di bawah sembilan merek lainnya termasuk Geely, Volvo, Smart dan Lynk & Co.
Geely yang berbasis di Hangzhou, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya saat ini sedang dalam pembicaraan dengan pembuat mobil lain tentang berbagi platform.
Baca juga: Geely bicarakan merger dengan Volvo
Baca juga: Geely-Volvo gabungkan dapur produksi mesin untuk Proton dan Lynk
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020