Dikutip dari USA Today, Jumat, GM, pembuat mobil Detroit Three pertama yang merilis laporan angka kuartal kedua, mengumumkan kerugian bersih 800 juta dolar AS, atau turun 132 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Rugi sebelum bunga dan pajak disesuaikan adalah 500 juta dolar AS, atau turun 118 persen. Pendapatan bersih turun 53 persen menjadi 16,8 miliar dolar AS, tetapi pendapatan ekuitas China GM adalah 200 juta dolar AS untuk kuartal tersebut.
Yang paling mencolok adalah bahwa selama kuartal ini, GM menghabiskan setidaknya 8 miliar dolar AS dalam bentuk tunai operasional otomotif (automotive operating cash).
Tetapi selama konferensi panggilan telepon dengan media, CFO GM Dhivya Suryadevara mengatakan paruh kedua tahun ini akan lebih baik dan itu akan memungkinkan GM untuk membayar 16 miliar dolar AS kredit yang diperlukan awal tahun ini untuk melewati pandemi.
“Kami mengharapkan 7-9 miliar dolar AS dari penghasil kas untuk paruh kedua tahun ini. Di paruh pertama tahun ini kami mengalami "luka bakar" dan di paruh kedua, menghasilkan uang, sehingga saat kami membangun kembali uang tunai, kami berharap dapat membayar revolver,” kata Suryadevara. "Tapi itu bergantung pada pemulihan pasar yang berkelanjutan."
GM mengakhiri kuartal ini dengan 30,6 miliar dolar AS dalam bentuk automotive cash.
"Kami memiliki rekam jejak membuat keputusan cepat dan strategis untuk memastikan keberhasilan jangka panjang kami untuk kepentingan semua pemangku kepentingan kami," kata CEO GM Mary Barra dalam sebuah pernyataan.
"Kami akan terus mendorong perubahan yang diperlukan di seluruh perusahaan untuk memungkinkan pertumbuhan saat kami bersiap untuk menghadirkan dunia tanpa kecelakaan, tanpa emisi, dan tanpa kemacetan," pungkasnya.
Baca juga: GM jual 713.600 kendaraan di China kuartal kedua
Baca juga: Mau saingi Tesla, General Motors diam-diam garap van listrik
Baca juga: GM rilis Cadillac edisi fashion berwarna satin abu-abu
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020