Perkembangan tersebut muncul di ujung akhir hubungan kedua negara itu atau yang disebut Sino-AS. Perang dagang ditandai oleh tarif barang dan jasa yang bervariasi seperti logam dan mobil, yang menaikkan harga barang-barang buatan AS di Tiongkok.
Hal itu datang setelah Tesla menghentikan produksi mereka di pabrik San Francisco Bay Area karena dampak yang lebih luas dari virus corona, Tesla berencana untuk melanjutkan operasi normal pada 4 Mei mendatang.
Baca juga: Tesla mulai kirim Model Y lebih cepat dari jadwal
Baca juga: Elon Musk: Tesla beli lebih dari seribu ventilator dari China untuk AS
Reuters melaporkan Tesla telah mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk mulai mengirimkan mobil Model 3 Longe Range buatan Shanghai mulai Juni tahun ini, dihargai 339.050 yuan setelah subsidi.
Varian dengan jarak tempuh lebih dari 600 kilometer sebelum perlu diisi ulang, berbeda dari versi impor yang merupakan penggerak semua-roda dan dibanderol sekitar 439.900 yuan (sekitar Rp988 juta).
Performance Model 3 buatan lokal yang pengirimannya dijadwalkan pada kuartal pertama tahun depan, akan dihargai 419.800 yuan (sekitar Rp940 juta). Produsen mobil yang berbasis di California, mengatakan kendaraan Performance Model 3 yang diimpor dihargai 509.900 yuan (sekitar Rp1,1 miliar) tanpa menentukan harga setelah subsidi.
Langkah ini tentu saja kontras dengan rencana sebelumnya. Kepala eksekutif Tesla, Elon Musk, di mana pembuat mobil hanya akan membuat versi sedan Model 3 yang lebih terjangkau di pabrik Shanghai yang dibangun senilai 2 miliar dolar AS.
Data industri menunjukkan, Tesla berhasil menjual 10.160 unit kendaraan di China pada bulan Maret, naik dibandingkan pada bulan Februari yang hanya sekitar 3.900 unit. Kenaikan ini menandai penjualan bulanan tertinggi di pasar mobil terbesar di dunia.
Baca juga: Tesla potong gaji karyawan karena virus corona
Baca juga: Insinyur tunjukkan prototipe ventilator buatan Tesla di YouTube
Baca juga: Mobil otonom akan jadi andalan pulang usai berpesta
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020