Jakarta (ANTARA) - Volkswagen tidak hanya mengandalkan pasar utama di Amerika dan Eropa, melainkan menyasar pasar Afrika dengan mengirimkan sejumlah mobil VW eGolf berpenggerak listik ke Rwanda, Afrika Tengah.

Pabrikan Jerman itu memulai ekspansinya dari Rwanda dengan harapan dapat meluas ke berbagai negara lain di sekitar Rwanda untuk menaikkan pangsa pasar secara global.

Volkswagen menilai bahwa stabilitas ekonomi di Rwanda turut menopang mereka dalam berinvestasi dan mengimpor kendaraan listrik ke negara itu

"Kami telah berinvestasi lebih dari 30 miliar dolar AS untuk kendaraan listrik dan platform baru dan seluruh dunia yang tengah bergerak ke arah itu," kata pimpinan VW Afrika, Thomas Schaefer, kepada Reuters dilansir Rabu.

"Rencana untuk Afrika adalah bahwa pada akhirnya kami mengganti seluruh kendaraan menjadi listrik," kata dia.

VW yang mengusung target global untuk memproduksi 600.000 mobil listrik pada tahun 2022, memulainya dengan mengimpor eGolf ke Rwanda dalam beberapa bulan ke depan.

VW eGolf akan dialokasikan untuk perusahaan penyewaan melalui aplikasi "Move" yang sudah diluncurkan tahun lalu.

Sedangkan pembangunan infrastruktur pengisian daya listrik akan ditangani Siemens yang siap mendirikan 15 stasiun pengisian daya di Kigali, Rwanda.


Baca juga: Ini penampakan Volkswagen Golf 2020

Baca juga: VW Passat dan Skoda bakal lahir dari pabrik baru di Turki

Baca juga: Bos VW: Mobil listrik tidak kurangi pendapatan perusahaan
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019