Taqwa Suryo Swasono dari Garden Speed dalam acara Workshop Preston Brake Fluid DOT 4 di GIIAS, Kamis (25/7), menjelaskan terdapat dua penyebab rem lepas kendali atau tidak bisa memberhentikan kendaraan pada waktu tertentu.
"Penyebab rem blong itu ada dua, satu saat kampas rem mengalami overheat dan pada saat overheat karena brakefluid titik didihnya terlewati," kata dia.
Ia juga mengatakan, lebih baik melakukan perawatan berkala ketimbang mengganti komponen rem yang rusak.
"Pasti akan tercengang jika kaliper rem kalian rusak. Biayanya bisa seharga mulai dari ponsel Oppo sampai Macbook Pro," ungkap Taqwa.
Selain itu, kondisi cairan rem sangat dipengaruh dengan kondisi iklim, apalagi Indonesia bercuaca tropis dengan iklim yang lembab sehingga memungkinkan kandungan air menyusup ke komponen rem.
"Dengan kandungan air sebanyak 3 persen, titik didih cairan rem akan turun hingga lebih dari 100 derajat Celsius. Jika titik didih cairan rem tersebut terlewati, maka rem akan rentan untuk blong,” jelas Taqwa.
Baca juga: Perlunya rem ABS untuk sepeda motor
Lebih lanjut ia juga menjelaskan, tingkat keborosan kampas rem juga tergantung dari kondisi daerah. Jika berada di kondisi jalan stop and go, akan membuat kampas rem semakin cepat habis.
"Jika jalur yang kita lewati itu kebanyakan jalur tol, maka itu akan lebih menghemat dari kampas rem yang dimiliki kendaraan tesebut," jelasnya.
Pada presentasinya, Taqwa juga menjelaskan Department Of Transportation (DOT), lembaga yang tugasnya untuk membuat standar brakefluid kendaraan bermotor di Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Fitur-fitur yang mulai hilang pada mobil masa kini
"DOT ini wajib ada di setiap kendaraan dan memiliki bilangan dari setiap angka atau kode yang tersemat, seperti contoh disini menggunakan DOT 4, jadi cairan rem ini memiliki titik didih (boiling point) minimal 230 derajat dengan wet boiling point minimal 155 derajat," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Autochem Industry mengenalkan cairan rem Preston Brake Fluid DOT 4 yang diklaim unggul dalam titik didih yang lebih tinggi.
"Karena hal itulah cairan rem perlu untuk diganti secara berkala setiap satu tahun atau 20.000 km untuk mobil atau 10.000 km untuk sepeda motor. Cairan rem di mobil dapat bertahan lebih lama karena posisi tabung reservoir cairan rem ada di dalam ruang mesin sehingga lebih tertutup, dibandingkan sepeda motor yang tabung reservoirnya berada di tempat lebih terbuka,” papar Taqwa.
Baca juga: Subaru tarik 1,3 juta kendaraan karena lampu rem mati
Baca juga: Rem otomatis pada mobil baru akan diterapkan 40 negara
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019