Jakarta (ANTARA) - Renault dan Nissan, mitra aliansi otomotif asal Prancis dan Jepang, pada jumat (12/4) waktu setempat telah mengumumkan pendirian pusat penelitian dan pengembangan teknologi baru di Shanghai, China.

Pusat penelitian dan pengembangan itu, Alliance Automotive Research and Development (Shanghai), Ltd. nantinya akan disebut sebagai Alliance Innovation Lab Shanghai (AIL-SH).

Renault dan Nissan masing-masing memegang 50 persen dari entitas baru tersebut yang akan melakukan penelitian dan pengembangan yang berfokus pada penggerak otonom, kendaraan terhubung dan kendaraan listrik.

Teknologi yang dipelopori oleh pusat inovasi akan berpotensi diterapkan pada kendaraan Renault dan Nissan yang dijual di China dan juga di seluruh dunia.

"China tidak hanya pasar mobil terbesar di dunia tetapi juga menjadi ujung tombak teknologi baru yang akan mengubah wajah mobilitas masa depan," kata Alliance SVP, Research and Advanced Engineering, Takao Asami yang dikutip dalam laman resmi Nissan, Jumat.

Lebih lanjut ia menambahkan, jika melihat dari sudut pandang strategis, maka sangat penting bagi Renault dan Nissan untuk memiliki pusat pengembangan di pasar yang sedang berkembang saat ini.

"Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di sini akan dimanfaatkan bukan hanya di dalam China tetapi juga secara global, juga akan membantu untuk berkontribusi pada sasaran jangka menengah 2022," lanjut Asami.

Direktur Aliansi Global yang bertanggung jawab untuk AIL-SH, Kenju Kobayashi mengatakan Shanghai adalah pusat terkemuka di China untuk inovasi seperti teknologi yang terkait dengan otomotif maupun berbagai industri lainnya.

"Dengan menyatukan bakat yang dimiliki masing-masing aliansi dan dengan berbagai keahlian yang ditemukan di Shanghai dan di seluruh China, dengan itu kami akan dapat secara agresif mengejar inovasi terbuka yang akan bisa melampaui batas-batas industri dan juga akan dengan cepat dan mudah untuk mengembangkan teknologi yang mendorong pertumbuhan bisnis anggota aliansi tersebut," kata Kobayashi

Dalam rencana jangka menengah aliansi 2022, nantinya akan terdapat 12 kendaraan listrik tanpa emisi baru yang akan diluncurkan pada tahun itu, serta sedikitnya 40 kendaraan otonom akan diperkenalkan. Rencana tersebut juga mencakup komitmen untuk mengoperasikan layanan mobilitas berbasis kendaraan robot.

Baca juga: Renault, Nissan dan Mitsubishi bahas pembentukan aliansi baru
Baca juga: Renault Indonesia tak berencana luncurkan produk dari aliansi Nissan
Pewarta:
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019