Dalam sebuah posting di blog, miliarder pendiri Tesla itu berjanji bahwa perusahaan tersebut "tidak akan menagih tuntutan terkait hak paten terhadap siapa pun yang, dengan itikad baik, ingin menggunakan teknologi kami".
Hal itu dipandang sebagai langkah luar biasa dalam industri di mana sebuah ide atau penemuan terkecil sekalipun, dipagari dengan hak paten untuk melindungi nilainya.
Di sisi lain, pengumuman dari Musk datang pada hari yang sama saat jaksa penuntut di Amerika Serikat mendakwa warga China karena mencuri rahasia proyek kendaraan swakemudi Apple.
"Tesla diciptakan untuk mempercepat kemunculan transportasi berkelanjutan," kata Musk, dilansir AFP, Sabtu.
"Jika kami membuka jalan menuju penciptaan kendaraan listrik, namun meletakkan ranjau kekayaan intelektual di belakang untuk menghambat orang lain, kami bertindak dengan cara yang bertentangan dengan tujuan itu," katanya.
Baca juga: Tesla juga kena imbas "recall" Takata
Musk menyatakan, mulai merasa skeptis terhadap hak paten yang kebanyakan cuma berfungsi "untuk menghambat kemajuan" dan membantu memperkaya perusahaan dan pengacara raksasa daripada memajukan para penemu.
Kendati demikian, Musk mengakui harus mengajukan hak paten untuk Tesla demi mencegah perusahaan mobil besar menyontek teknologi dan mengambil alih pasar.
Namun dengan produksi mobil mencapai 100 juta unit per tahun "tidak mungkin bagi Tesla untuk membangun mobil listrik dengan cukup cepat untuk mengatasi krisis polusi", kata Musk.
Musk memastikan bahwa dunia akan mendapat manfaat dari kemajuan pesat dalam teknologi mobil listrik.
"Kami percaya bahwa menerapkan filosofi terbuka atas paten kami akan memperkuat daripada mengurangi posisi Tesla, dan dapat menghasilkan insinyur berbakat," katanya.
Baca juga: Kenapa mobil listrik mudah dijumpai di Hong Kong?
Baca juga: Infiniti incar konsumen milenial lewat mobil hybrid-listrik
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019