Jakarta (ANTARA News) - Fiat Chrysler Automobiles kian mendekati penyelesaian terkait tuduhan Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang menyatakan bahwa produsen mobil Italia-Amerika itu telah menggunakan perangkat lunak ilegal yang membuat 104.000 unit kendaraan diesel di AS mencemari udara di luar batas hukum, seseorang menjelaskan terkait masalah itu pada Selasa (8/1).

Dilansir Reuters, Rabu, penyelesaian yang dapat diumumkan paling cepat pada minggu ini, diharapkan meliputi denda sipil yang signifikan serta dana perusahaan untuk mengganti kerugian akibat kelebihan emisi diesel, kata sumber itu, dan akan mencakup klaim dari Departemen Kehakiman, negara bagian AS dan pemilik kendaraan.

Perusahaan, yang menolak berkomentar pada Selasa, telah membantah melakukan kesalahan dan sebelumnya mengatakan bahwa merela tidak pernah ada upaya membuat perangkat lunak untuk menipu aturan emisi. 

Pada bulan Oktober, Fiat Chrysler menyisihkan 713 juta euro (815 juta dolar AS) untuk menutup biaya potensial yang terkait dengan kasus ini.

Reuters juga sebelumnya melaporkan bahwa Departemen Kehakiman AS mencari denda sipil "substansial" dari Fiat Chrysler setelah menggugat pada Mei 2017, menuduh perusahaan itu menggunakan perangkat lunak ilegal yang menyebabkan emisi berlebih pada 104.000 kendaraan diesel AS yang dijual sejak 2014.

Fiat Chrysler memenangkan persetujuan dari regulator AS pada Juli 2017 untuk menjual kendaraan diesel dengan perangkat lunak yang diperbarui. 

Departemen Kehakiman menolak memberikan komentar pada Selasa.

Regulator AS dan California meningkatkan pengawasan kendaraan diesel setelah Volkswagen AG mengakui telah menginstal perangkat lunak ilegal pada kendaraan di AS selama bertahun-tahun untuk menghindari standar emisi.

Volkswagen setuju membayar lebih dari 25 miliar dolar AS di Amerika Serikat untuk klaim dari pemilik, regulator lingkungan, negara bagian dan diler.

Regulator mengatakan kendaraan diesel Fiat Chrysler memiliki kontrol emisi yang tidak diungkapkan, yang memungkinkan kendaraan untuk mengeluarkan polusi berlebih selama mengemudi normal.

Reuters melaporkan pada bulan Februari bahwa tawaran penyelesaian yang dikirim ke pengacara Fiat Chrysler oleh Departemen Kehakiman pada Januari 2018 mengharuskan perusahaan untuk mengganti kerugian akibat polusi yang berlebihan dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kelebihan emisi di masa depan.

Perusahaan dan pengacara pemerintah telah berdebat selama berbulan-bulan karena besarnya hukuman, kata sumber tersebut.

Departemen Kehakiman melakukan penyelidikan kriminal terpisah yang sedang berlangsung mengenai kelebihan emisi. Komisi Sekuritas dan Bursa AS dan sekelompok jaksa agung negara bagian AS juga telah menyelidiki.

Selain itu, regulator AS telah menyelidiki emisi diesel pada kendaraan Daimler AG. Daimler mengatakan dalam pengarsipan keuangan bahwa pihaknya menghadapi investigasi yang sedang berlangsung oleh otoritas AS dan Jerman terkait emisi diesel berlebih yang pada akhirnya dapat menyebabkan hukuman dan penarikan yang signifikan.

Tidak seperti VW dan Daimler, Fiat Chrysler masih menjual kendaraan penumpang bertenaga diesel di Amerika Serikat dan berencana untuk menawarkan versi diesel dalam dua SUV Jeep tambahan pada tahun 2020.

Baca juga: Prancis selidiki kemungkinan Fiat curangi emisi diesel

Baca juga: Uji diesel Fiat dilaporkan tunjukkan tingkat emisi tak biasa

Baca juga: Tak hadiri pertemuan soal emisi, Fiat didamprat Menteri Transportasi Jerman

 
Penerjemah: Fathur Rochman
Copyright © ANTARA 2019