Dilansir Yonhap, Rabu, produsen mobil terbesar kelima di dunia ini, pada 2019 akan berusaha untuk menjual 4,68 juta kendaraan dan 2,92 juta unit masing-masing di pasar global.
Secara luas mereka diperkirakan gagal mencapai target penjualan gabungan mereka sebesar 7,55 juta unit untuk keseluruhan di tahun 2018 karena penjualan yang lamban di AS dan Cina. Mereka menjual 6,75 juta mobil dari Januari hingga November, untuk angka penjualan pada bulan Desember akan dirilis Rabu ini.
Untuk meningkatkan penjualan, Hyundai Motor Group mengatakan akan meluncurkan 13 model baru di AS, Cina, dan pasar negara berkembang lainnya.
"Kami berencana untuk meluncurkan model Genesis mewah di China (akhir tahun ini) dan kemudian di Eropa. Dan kami meningkatkan jajaran kendaraan sport kami untuk memperkuat kesadaran merek global kami," kata Wakil Ketua Eksekutif kelompok, Chung Eui-sun, dalam pidato untuk tahun baru kepada karyawan.
Chung juga menambahkan, perlambatan ekonomi global dan penyebaran proteksionisme di negara-negara mitra dagang utama sebagai tantangan utama kami pada 2019.
"Untuk mencapai pertumbuhan di tengah ketidakpastian dan persaingan yang semakin ketat dengan para pesaing, Hyundai Motor Group menargetkan untuk mengembangkan 44 model sel bahan bakar hibrida, semua-listrik dan hidrogen pada tahun 2025 dan bertujuan untuk menjual 1,67 juta unit model pada tahun yang sama," tambahnya.
Pada bulan Desember, kelompok itu mengatakan dan para pemasoknya akan secara kolektif menginvestasikan 7,6 triliun won (US $ 6,7 miliar) dalam fasilitas produksi mobil listrik sel bahan bakar hidrogen dan kegiatan R&D terkait pada tahun 2030.
Baca juga: Bayi ini mendapat namanya setelah lahir dalam minivan
Baca juga: Tesla miliki lebih dari 3.000 kendaraan Model 3 yang tersisa di inventaris A.S.
Baca juga: 8 mobil baru mengamankan persetujuan kualitas udara interior Korea Selatan
Penerjemah: Chairul Rohman
Copyright © ANTARA 2019
Copyright © ANTARA 2019