Gerai-gerai importir umum pun berjajar di sejumlah lokasi di Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya.
Mereka menawarkan model-model premium yang jarang dipasarkan di Indonesia dengan status impor utuh (Completely Built-Up/CBU) untuk mobil Eropa hingga Amerika, bahkan ada juga gerai IU yang melengkapi penjualannya dengan layanan servis dan garansi layaknya APM.
Namun membeli mobil dari importir umum memiliki sejumlah kelemahan ketimbang mempercayakan pembelian kepada pihak APM.
Ari Utama CEO PT Hascar Internasional Motor, general distributor atau APM sejumlah jenama otomotif asal Amerika di bawah naungan grup Fiat Chrysler Automobiles (FCA) menjelaskan, harga mobil yang dibeli melalui APM akan lebih terjangkau ketimbang membeli melalui importir umum.
Menurut dia, APM yang dipercaya oleh principal akan mendapatkan pasokan kendaraan sesuai harga awal. Sedangkan importir umum biasanya membeli dari diler di luar negeri sehingga harganya tentu akan lebih mahal.
"Dibanding importir umum, kalau untuk harga, saya yakin kami akan lebih baik karena importir umum akan mendapatkan unit dari diler," kata Ari Utama seusai peluncuran All-New Jeep Wrangler di Jakarta, Sabtu (1/12) malam.
Baca juga: Land Rover buka layanan servis mobil Land Rover dari importir umum
Perbedaan kedua adalah, kendaraan yang dibeli melalui APM sudah disesuaikan spesifikasinya dengan kondisi di Indonesia, sehingga tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Misalnya soal mesin EURO 4. Importir umum enggak EURO 4 (tetap mengikuti standar negara asalnya) karena itu bukan alokasi untuk Indonesia," katanya.
Adapun keuntungan lain membeli kendaraan dari APM, kata dia, adalah berkaitan dengan garansi resmi dan program "recall" dari pabrikan apabila terjadi masalah di masa depan.
Baca juga: All-New Jeep Wrangler dijual resmi di Indonesia, berapa harganya?
Di tempat terpisah, seorang staf penjualan sebuah gerai importir umum di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu malam, mengatakan terdapat sejumlah fitur yang tidak bisa dijalankan pada beberapa mobil mewah yang didatangkan dari Eropa atau Amerika.
"Misalnya navigasi, atau teknologi komunikasi canggih. Peta Eropa atau mungkin sistem perangkatnya beda dengan Indonesia," kata staf penjualan yang tak mau disebutkan namanya itu.
Kendati demikian, ia mencoba meyakinkan dengan mengatakan bahwa perbedaan fitur itu bisa ditangani dengan cara melakukan beberapa perubahan pada perangkat.
Ketika ditanya soal garansi dari importir umum, ia menjawab "Kami juga punya garansi dan akan ditangani oleh bengkel rekanan CBU."
Baca juga: ASEAN NCAP ajang APM unjuk teknologi keselamatan
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018