Produsen mobil Jepang itu bergabung dengan perusahaan mobil global lain yang berencana untuk mengurangi emisi dengan memproduksi lebih banyak kendaraan bermesin hibrida-bensin, hibrida plug-in, dan baterai EV.
Baca juga: Mazda pikir-pikir boyong banyak model sedan ke Indonesia
Baca juga: Mobil listrik bintang Paris Motor Show kendati pasarnya belum jelas
"Pada 2030, Mazda mengharapkan bahwa mesin pembakaran internal dikombinasikan dengan beberapa bentuk elektrifikasi akan mencapai 95 persen dari kendaraan yang dihasilkannya dan kendaraan listrik baterai akan mencapai 5 persen," kata pembuat mobil itu dalam sebuah pernyataan dilansir Reuters, Selasa.
Mazda telah mengatakan bahwa pihaknya berencana memasarkan all-battery EV pada tahun 2020. Kemudian pada hari ini mereka mengungkapkan akan mengembangkan dua baterai EV, satu yang akan didukung sepenuhnya oleh baterai dan yang lain yang akan memasangkan baterai dengan rentang extender yang didukung oleh mesin putar mobil.
Baca juga: Apple CarPlay dan Android Auto segera bisa dinikmati di Mazda6
Baca juga: Produsen Jerman dominasi Paris Motor Show 2018, mobil listrik jadi tren
Pewarta: Monalisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018