Jakarta (ANTARA News) - PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Indonesia atau Wuling Motors memiliki pabrik seluas 60 hektar di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Wuling menginvestasikan dana 700juta dolar AS untuk membangun pabrik di Indonesia dengan mengacu pada standar manufaktur General Motors di Amerika guna menghasilkan kendaraan yang diharapkan memenuhi kebutuhan domestik juga pasar ekspor di masa mendatang.

"Pabrik ini menggunakan DNA dari GM bulit of process, sama dengan apa yang dilakukan GM namun disesuaikan standarnya di pabrik," kata Direktur Senior Manufaktur Wuling Motors Arif Pramadana kepada wartawan di Pabrik Wuling, Cikarang, Jawa Barat, Rabu.

Belasan pewarta pun diizinkan berkeliling pabrik yang memproduksi kendaraan keluarga Wuling Confero dan Cortez itu selama sekira dua jam untuk melihat proses utama dalam perakitan mobil antara lain press, pengelasan, pengecetan dan assembly.

Sejumlah proses sudah banyak yang dilakukan oleh robot kendati ada juga yang memerlukan ketelitian tenaga manusia untuk memasang dan memeriksa beberapa komponen.

Pabrik itu mampu memproduksi maksimal sebanyak 120ribu kendaraan per tahun, kendati saat ini hanya menghasilkan 117 kendaraan per hari atau sekira 2.300 unit setiap bulanya untuk produk Confero dan Cortez.

Arif mengatakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Wuling Cortez sebanyak 50 persen dan Confero 57 persen. "TKDN akan meningkat seiring berjalannya waktu, kami baru setahun di sini," katanya.
Seorang pekerja memperhatikan detail kendaraan pada proses manufaktur di pabrik Wuling Motors, kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (ANTARA News/HO)


Baca: Menjajal Wuling Cortez sejauh 254,6 kilometer di Jawa Tengah

Adapun bagian mesin dan transmisi masih diimpor utuh dari China.

"Mesin dan transmisi kami impor utuh dari China," kata Arif.

Ia menambahkan bahwa untuk memproduksi mesin secara lokal di Indonesia memerlukan pertimbangan tertentu, terutama volume penjualan yang mencapai 120 ribu unit per tahun.

"Untuk membuat mesin tidak sekadar merakit, tapi harus ada plant tersendiri. Jadi kalau mau buat, harus ada engine plant sendiri. Untuk membuat powertrain engine plant sendiri investasinya cukup mahal dan harus dipastikan apakah volumenya di Indonesia sudah memenuhi," katanya.

Sebagai pendatang baru di Indonesia, Wuling mendapatkan sambutan yang cukup hangat dengan penjualan 5.050 unit pada 2017. Sedangkan periode Januari-April 2018 mencapai 5.216 unit.

Wuling menargetkan penjualan sekira 30ribu unit kendaraannya hingga akhir 2018.

Baca: Wuling tawarkan Cortez bermesin 1.500 cc
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018