"Nantinya memiliki sebuah pelabuhan yang mengefisienkan biaya-biaya yang ada, sehingga bisa bersaing dan berkompetisi dengan negara-negara lain," kata Presiden Joko Widodo saat meninjau pameran otomotif Indonesia International Motor Show 2018 di JI-Expo, Jakarta, Kamis.
Menurut Presiden, pemerintah juga terus menyederhanakan regulasi untuk kemudahan berusaha dan investasi untuk mendorong sektor otomotif di Tanah Air.
Presiden menilai revolusi industri 4.0 yang mulai terjadi dengan memanfaatkan teknologi digital dan automasi tetap akan mendorong peningkatan industri otomotif dengan adanya kebutuhan kendaraan.
Kepala Negara memaparkan adanya potensi kebutuhan kendaraan yang dapat beroperasi secara otomatis di luar negeri.
Jokowi menilai hal itu sebagai peluang untuk dikembangkan oleh industri otomotif di Tanah Air.
"Menurut saya transisi ke generasi berikutnya dari teknologi otomotif ini akan membuka peluang, membuka potensi luar biasa," ujar Presiden.
Selain itu, peningkatan ekspor kendaraan dan komponen otomotif akan membuka kesempatan lapangan kerja yang lebih besar bagi masyarakat, ujar Jokowi.
Sejumlah hal yang berpotensi untuk ditingkatkan yaitu ekspor industri otomotif seperti komponen-komponen kendaraan, maupun hasil industri kreatif yaitu motor modifikasi.
Pelabuhan Patimban direncanakan dikembangkan sebagai suatu pelabuhan dengan kapasitas lebih dari 7 juta TEUs sedangkan lapangan peti kemas di dalamnya seluas 35 hektar.
Pelabuhan itu akan dioperasikan oleh operator gabungan antara Indonesia dan Jepang dengan saham mayoritas Indonesia sehingga nanti Indonesia dapat menentukan jalannya operasi dari perusahaan.
Saat ini proyek Pelabuhan Patimban masih dalam tahap penilaian akhir tender dan diharapkan selesai dalam satu-dua pekan ke depan sehingga pada Mei atau Juni mendatang pembangunan Patimban dimulai.
Target penyelesaian pembangunan pelabuhan sebagian pada 2019 dan 2020.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018