President & CEO PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Roelof Lamberts, mengatakan pihaknya telah bertemu dengan pemerintah Indonesia guna membicarakan rencana transisi dari kendaraan konvensional ke ramah lingkungan, serta bersiap meluncurkan mobil bermesin listrik maupun hibrida.
"Kami ingin yang terdepan di Indoensia. Kami sudah melakukan meeting dengan pemerintah melalui kementerian, terkait rencana meluncurkan mobil lisrik dan plug-in hibrida," kata Roelof Lamberts dalam sebuah pertemuan dengan wartawan beberapa waktu lalu.
Lamberts mengatakan produk kendaraan ramah lingkungan itu akan berada di bawah brand EQ Mercedes-Benz.
"Kami siap untuk program itu," katanya, "Kami akan menanamkan investasi lokal untuk program ini."
Sebelum merakit secara lokal, Lamberts mengatakan akan ada periode transisi yang membuat Mercy Indonesia masih mempertimbangkan skema impor CBU untuk sementara.
"Periode transisi akan berlangsung selama dua tahun," katanya kemudian menambahkan dalam periode transisi itu Mercedes-Benz Indonesia akan melatih para karyawannya untuk menangani mobil-mobil hibrida dan listrik.
Kendati demikian, Lamberts mengatakan keputusan akhir terkait lokalisasi perakitan kendaraan ramah lingkungan itu masih tergantung dari isi peraturan pemerintah soal mobil listrik, hibrida, dan tentunya skema pajak yang akan ditetapkan.
"Infrastruktur pengisian juga hal yang penting," kata Lamberts.
Adapun model kendaraan hybrid Mercedes yang mungkin masuk ke Indonesia adalah C350 dan C300e.
(Baca: Mercedes-Benz Indonesia dan Gaikindo sepakat soal laporan penjualan)
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018