Jakarta (ANTARA News) - PT Shell Indonesia mengatakan bisnis pelumasnya masih tumbuh di tengah melambatnya perkembangan industri otomotif nasional.
"Kami masih bisa tumbuh. Industri mobil turun tetapi populasinya tidak berkurang, masih ada mobil tahun-tahun sebelumnya," kata VP Consumer Brand Helix and Advance PT Shell Indonesia, Edward Satrio, di Jakarta, Selasa, tanpa merinci persentase pertumbuhannya.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, sepanjang semester pertama tahun ini, penjualan mobil hanya tumbuh sekitar 0,1 persen.
Edward mengatakan, dampak lesunya industri otomotif lebih mengarah kepada jangka panjang, sementara dalam tiga hingga lima tahun ke depan masih bisa ditangani.
"Ini berdampak pada longrun jadi saat ini mungkin dampaknya masih mild," tuturnya.
Lebih lanjut Edward menjelaskan, saat ini Indonesia merupakan motor penggerak pertumbuhan Shell secara global dan menjadi salah satu lokasi investasi terpenting perusahaan asal Belanda itu.
"Bisa dikatakan sangat penting karena menjadi lokomotif pertumbuhan," kata dia.
Pewarta: Try Essra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017