Jakarta (ANTARA News) -  PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah melakukan ekspor mobil serta komponen-komponennya sejak tahun 1987 ke berbagai negara namun Australia belum menjadi sasaran ekspor mereka selama ini.

Saat ini PT TMMIN sedang menjajaki peluang tersebut, dengan memperhatikan berbagai aspek seperti pasar dan model mobil yang diminati di Negeri Kangguru itu.

“Australia, tergantung market di sana, bagaimana kami masuk dengan model-model yang kami produksi, sehingga bisa masuk ke sana,” kata Plant and PLC Senior Director Sunter Plant TMMIN Edward Otto Kanter DI Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, persaingan pasar otomotif Australia sangat ketat dan cenderung stagnan, tetapi peluang untuk melakukan penetrasi penjualan tetap besar.

“Di sana lebih stagnan walaupun cukup besar. Kompetisinya sangat tinggi karena di sana banyak produsen otomotif yang melakukan impor CBU. Kami harus hati-hati sambil menjaga merek Toyota yang sudah kuat di sana terutama pikap,” kata Edward.

Selain itu, kata dia, PT TMMIN juga sedang mempelajari segmen-segmen baru mobil yang bisa dikembangkan untuk dijual ke Australia.

“Para pelanggan juga harus didengar untuk menentukan model apa yang bisa diproduksi di sini untuk dibawa ke sana. Apakah mereka bertambah segmennya? Di sana kan populer memang pikap dan suv yang besar, sedan pun besar ukurannya,” tuturnya.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017