Baki Lee Direktur Global Expo Manajemen penyelenggara pameran tersebut mengatakan ribuan eksebitor tersebut mencakup pebisnis kendaraaan niaga dalam dan luar negeri yang bertindak sebagai pemasok industri utama, industri pendukung dan perusahaan yang menyiapkan teknologi dan inovasi kendaraan niaga.
"Ada ribuan yang akan terlibat, termasuk dari luar negeri sebanyak 30 negara dalam event ini. Dari dalam negeri yang ikut berpartisipasi ada PT KAI dan Transjakarta," kata Baki Lee di Jakarta, Selasa.
Baki menjelaskan RailwayTech Indonesia menampilkan teknologi terbaru, peralatan dan jasa industri kereta api serta menjadi media bagi pemasok lokal dan internasional memamerkan layanan baru, infrastruktur, dan interior tubuh kereta.
Pameran Kereta Api disandingkan dengan IIBT karena sektor transportasi massal dinilai berjalan beriringan dengan industri karoseri yang sangat berperan dalam sejarah transportasi di Indonesia, khususnya perkembangan armada bus.
IIBT 2017 didukung oleh Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo), dan China Public Transport Association (CPTA).
Pada pameran ini, industri karoseri juga ingin menunjukkan perkembangan bus-bus berstandar nasional sekaligus menjelaskan potensi transportasi massal pada tahun 2017 sejalan dengan pertumbuhan oembangunan infrastruktur.
"Ini kesempatan yang harus dimanfaatkan karoseri-karoseri bus yang ada di sini," lanjut Baki kemudian mengatakan pameran tersebut diharapkan bisa menarik 35ribu pengunjung.
Sommy Lumadjeng ketua umum Askarindo berharap pameran ini bisa memajukan bisnis kendaraan niaga di Indonesia sekaligus menumbuhkan kecintaan dan budaya menggunakan transportasi umum.
"Secara bisnis dan ide, pameran ini cocok untuk komersial," kata Sommy. "Harapannya ke depan kami ingin karoseri tetap eksis dan tidak kalah saing dengan negara tetangga."
Pewarta: Alviansyah P
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017