Los Angeles (ANTARA News) - BMW menghadirkan sepeda motor berteknologi masa depan yaitu sistem keseimbangan yang memungkinkan pengendara menunggangi motor tanpa menggunakan pelindung kepala (helm).

Produsen otomotif asal Jerman itu meluncurkan BMW Motorrad Vision Next 100 pada Selasa (11/10) bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-100 mereka. Prototipe itu memiliki model yang ramping dan bisa mengatur keseimbangan sendiri.

Kendaraan roda dua bebas emisi ini memiliki sistem keseimbangan yang dirancang agar motor tetap berdiri tegak kendati dalam kondisi berhenti. Keseimbangan motor ini memungkinkan pengendara tidak perlu lagi menggunakan helm.

"Sistem keseimbangan akan membantu melindungi pengendara setiap saat," kata Edgar Heinrich, direktur desain divisi sepeda motor BMW dilansir dari AFP, Rabu.

"Setiap reaksi dari pengendara akan memicu kendaraan untuk menyeimbangkan," lanjut Heinrich. "Di masa depan, pengendara sepeda motor bisa menikmati berkendara tanpa alat pelindung."

Perwakilan perusahaan mengatakan mengendarai motor tanpa helm bagaikan fantasi. Adapun saat ini banyak negara yang mengembangkan teknologi sistem keseimbangan, dan motor konsep ini kemungkinan sudah bisa mengaspal sebelum tahun 2030.

Perusahaan menyatakan fitur-fitur terbaru pada motor tersebut tidak sepenuhnya otonom.

"Kami tidak membayangkan otonomi pada fungsi sepeda motor," kata Heinrich kemudian menjelaskan sistem autopilot mendapatkan pengawasan global menyusul kecelakaan fatal di Tiongkok pada Januari dan di negara bagian AS pada Mei.

Pada bulan September, mobil listrik Tesla menabrak bus wisata di jalan bebas hambatan di Jerman utara. Pengemudi yang mengalami luka ringan mengaku mengaktifkan sistem autopilot.

BMW berencana mengkomersilkan kendaraan otonom pada 2021, kata juru bicara perusahaan kepada AFP.

Grup yang berbasis di Munchen menggandeng perusahan chip komputer raksasa AS, Intel, dan perusahaan teknologi Israel Mobileye untuk mengembangkan mobil swakemudi.

Pada tahun lalu, grup ini bergabung dengan Daimler dan Audi, anak perusahaan mewah dari Volkswagen, untuk membeli layanan pemetaan dari Nokia.
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2016