Hal itu disampaikan Saleh saat menghadiri peluncuran formal produksi massal Toyota All New Sienta di Pabrik II PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang, Jawa Barat, Senin.
Menperin mengapresiasi pencapaian TMMIN yang berhasil memproduksi All New Sienta di Indonesia dengan tingkat kandungan lokal sebesar 80 persen dalam produksi massal perdana di luar Jepang.
Namun demikian di hadapan Presiden Direktur TMMIN Masahiro Nonami dan Direktur Pabrik Mobil Ringkas Toyota Motor Company Mitsuo Okubo, Saleh mendesak agar Toyota segera melakukan lokalisasi untuk transmisi di Indonesia.
"Saya minta Toyota ke depan agar melokalisasi transmisi. Catat Mr. Nonami dan Mr. Okubo bahwa kami berharap agar bisa segera memprodukai transmisi di fasilitas pabrik di Indonesia," kata Saleh.
Pasalnya, perangkat transmisi menjadi salah satu komponen terpenting produksi mobil di Indonesia yang masih didatangkan dari negara lain.
TMMIN melalui Direktur Teknik dan Pengelolaan Perencanaan Proyek Yui Hastoro mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya turut menprioritaskan upaya melokalisasi produksi perangkat transmisi di Indonesia dalam tiap kesempatan bertemu dengan prinsipal dari Jepang.
"Saat ini kami mendatangkan transmisi dari dua negara, Filipina untuk transmisi manual dan Jepang untuk transmisi otomatis," kata Yui.
"Tiap kedatangan jajaran prinsipal Jepang kami presentasikan keuntungan lokalisasi transmisi di Indonesia dan yang kami tekankan selalu besaran pasar," ujarnya menambahkan.
Yui menyebutkan perkara besaran pasar lokal otomotif Indonesia kerap diajukan ke pihak prinsipal Toyota agar segera melokalisasi produksi transmisi di Indonesia.
Berbeda dengan transmisi untuk urusan mesin, Sienta menggunakan R-NR yang sudah diproduksi di Pabrik III TMMIN Karawang dengan target volume produksi 216.000 per tahun dan sebagian sudah mulai diekspor ke negara-negara Asia.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016