Jerman (ANTARA News) - Audi ingin memiliki tiga model mobil listrik pada 2020 dan mendapat sumbangan 25-30 persen dari total penjualan dari pemasaran mobil listrik pada 2025, kata pemimpin eksekutif Audi Rupert Stadler kepada sebuah surat kabar Jerman.
Sebagaimana diwartakan kantor berita Reuters awal pekan ini, pengembangan mobil listrik Audi merupakan bagian dari strategi perbaikan menyusul skandal emisi yang melibatkan induk perusahaan mereka, Volkswagen.
Menurut rencana yang disampaikan Stadler ke jajaran manajer Audi pekan ini, perusahaan akan lebih berkonsentrasi pada pengembangan mobil listrik, layanan digital serta mobil swakemudi.
Dalam wawancara dengan harian Heilbronner Stimme yang terbit Sabtu (23/7), Stadler mengatakan bahwa rencana mobil listrik Audi juga akan meliputi kendaraan-kendaraan kecil di segmen A.
Menurut rencana yang disampaikan Stadler ke jajaran manajer Audi pekan ini, perusahaan akan lebih berkonsentrasi pada pengembangan mobil listrik, layanan digital serta mobil swakemudi.
Dalam wawancara dengan harian Heilbronner Stimme yang terbit Sabtu (23/7), Stadler mengatakan bahwa rencana mobil listrik Audi juga akan meliputi kendaraan-kendaraan kecil di segmen A.
Perusahaan juga berencana membentuk anak perusahaan yang disebut SDS Company untuk mengembangkan mobil otonom.
"Ini tentang mobil robot yang mungkin tidak akan memerlukan roda kemudi atau pedal gas, sangat cocok untuk lalu lintas urban," kata Stadler, menambahkan bahwa Audi masih mencari mitra untuk membentuk perusahaan patungan yang akan membantu pengembangan teknologinya.
Dalam rangka meningkatkan fokus pada kendaraan listrik, mobil swakemudi dan layanan digitalnya, menurut Stadler, Audi akan berusaha mengurangi kerumitan di area lain.
Dalam rangka meningkatkan fokus pada kendaraan listrik, mobil swakemudi dan layanan digitalnya, menurut Stadler, Audi akan berusaha mengurangi kerumitan di area lain.
"Kami sudah membicarakan apa yang akan terjadi jika kami menghentikan produksi A3 dua pintu. Saya pikir kami hampir tidak akan kehilangan pelanggan. Kami lebih memilih menanamkan dana dari sana ke model-model baru dan turunan yang lain," katanya.
Sumber dari perusahaan juga mengatakan kepada Reuters bahwa manajemen juga mengurangi order yang ditujukan ke penyedia layanan eksternal dan memindahkan dana dari area itu ke mobil listrik, kendaraan otonom, dan digitalisasi.
Majalah mingguan Automobilwoche sebelumnya melaporkan bahwa Audi memotong anggaran proyek eksternal.
Di samping itu, Stadler mengatakan bahwa penggunaan teknologi sel bahan bakar suatu adalah keharusan meski ia belum bisa mengatakan akan seberapa besar permintaan.
"Itu bukan semata persoalan teknologi, kami sudah cukup bagus dalam hal itu. Ini lebih pada persoalan infrastruktur," katanya.
Kepala Pengembangan Teknis Audi Stefan Knirsch mengatakan kepada harian Stuttgarter Zeitung dalam wawancara terpisah yang terbit Sabtu bahwa ia memperkirakan Audi belum akan memulai produksi seri mobil bersel bahan bakar sebelum 2020 karena stasiun pengisian belum banyak.
Penerjemah: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2016
Copyright © ANTARA 2016