Perusahaan otomotif Jepang itu juga memalsukan data pada empat model kendaraan lainnya, termasuk juga mobil listrik, lapor surat kabar Sankei seperti dikutip Reuters.
Produsen otomotif keenam terbesar di Jepang itu pekan ini mengakui telah memalsukan (mengatrol) tingkat efisiensi 625.000 kendaraan, sehingga memicu jatuhnya saham perusahaan ini dan mendorong pihak berwenang melakukan penggeledahan.
Mitsubishi telah mengatakan mungkin saja ada model-model lain yang menggunakan metode uji keekonomisan bahan bakar yang melanggar aturan, namun tidak menjelaskan lebih jauh.
Menteri Transportasi Jepang Keiichi Ishii hari ini mengatakan bahwa dia ingin Mitsubishi menanggapi dengan integritas yang salah satunya dengan membeli kembali kendaraan-kendaraan yang terkait dengan skandal pemalsuan data efisiensi bahan bakar itu.
Mitsubishi mengaku berbuat curang pada empat model, termasuk dua model yang diproduksinya untuk Nissan Motor Co yang keduanya hanya dipasarkan di Jepang.
Sankei melaporkan bahwa Mitsubishi juga telah memanipulasi data ekonomi bahan bakar pada mobil listrik i-MiEV yang juga dijual di luar negeri.
Sankei melaporkan bahwa model RVR, Outlander, Pajero and Minicab MiEV juga diduga menggunakan metode uji yang ilegal itu.
Kementerian Transportasi Jepang telah memerintahkan Mitsubishi Motors untuk mengirimkan laporan penuh mengenai manipulasi uji efisiensi bahan bakarnya itu dalam satu pekan ini.
Tidak hanya itu pemerintah juga memerintahkan produsen-produsen otomotif Jepang lainnya untuk mengirimkan data uji ekonomi bahan bakarnya paling lambat 18 Mei ini.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Copyright © ANTARA 2016