Jakarta (ANTARA News) - Nissan Motor Co baru saja menyepakati untuk mengambil alih saham Mitsubishi Motors Corp sebesar 34 persen dengan nilai 2,2 miliar dolar AS menyusul skandal manipulasi data pengujian konsumsi bahan bakar yang menimpa Mitsubishi.

Dalam teleconference bersama sejumlah media dari berbagai negara termasuk Indonesia, Jumat, Chief Executive and President of Nissan Carlos Ghosn mengatakan terkait masalah yang menimpa Mitsubishi, mereka menyerahkan kepada manajemen Mitsubishi.

"Dan kami akan dukung sesuai dengan pemahaman kami," kata Chief Executive and President of Nissan Carlos.

Nissan dan Mitsubishi sepakat akan berbagi dan bersama-sama mengembangkan teknologi dan bisa mewujudkan "miliaran" sinergi dengan mengkoordinasikan pembelian, pemanfaatan pabrik dan bekerja sama dalam pertumbuhan pasar. Selain itu, kedua belah pihak akan bekerja sama dalam berbagi teknologi dan utilisasi pabrik.

"Saya pikir anda akan melihat hasil dari aliansi kami dalam beberapa bulan atau tahun setelah ini. Mitsubishi akan menjadi perusahaan yang kuat dan terus tumbuh," tutur Ghosn.

Ghosn mengungkapkan bahwa telah "diyakinkan" oleh Osamu Masuko selaku 'Chief Executive Mitsubishi Motors terkait ukuran dan ruang lingkup efisiensi bahan bakar. "Kami yakin ini akan menjadi solusi yang saling menguntungkan, kami akan berkembang bersama-sama," ujarnya.

Aliansi dua pabrikan Jepang itu merupakan harapan bagi Mitsubishi Motors yang terperosok skandal ketiga dalam dua dekade terakhir. Selain, kesepakatan tersebut juga memberikan keuntungan bagi Nissan. Pada pengumuman kesepakatan, Kamis (12/5), kedua perusahaan mengatakan akan membantu Mitsubishi "mendapatkan kembali kepercayaan", Mitsubishi Motors akan menerbitkan saham baru untuk Nissan dengan diskon 5,3 persen pada penutupan hari Rabu.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016