"Maknanya, penerapan pola pikir ramah lingkungan dalam menghadapi permasalahan lingkungan yang dapat diaplikasikan sejak dini untuk bisnis," kata Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas di Bandung, Selasa.
Dana memaparkan, melalui tema tersebut, diharapkan para siswa siswi berinovasi menciptakan karya yang ramah lingkungan untuk bisa menghasilkan pendapatan.
Tahun ini, program TEY menargetkan menerima sekitar 2.500 proposal proyek lingkungan yang berasal dari sekolah-sekolah yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia.
Made memaparkan, TEY 10 dimulai dengan serangkaian kegiatan sosialisasi di 8 kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, Manado, Medan dan Denpasar.
Para peserta, yang terdiri dari siswa siswi SMA dan SMK, akan diberikan kesempatan untuk mengasah kreativitas dengan membuat proposal Karya Ilmiah dan Karya non Ilmiah.
Adapun karya ilmiah terdiri dari dua kategori yakni Kategori Sains, yang merupakan kategori di mana peserta diharapkan dapat menciptakan suatu produk yang dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas lingkungan dan komunitas sekitar.
Sementara kategori sosial, peserta diuji kemampuannya untuk membuat suatu aktivitas atau program yang mengajak warga lingkungan sekitar untuk berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan.
Seperti 9 kompetisi sebelumnya, sang juara pada ajang ini tidak hanya mendapatkan sejumlah uang untuk hadiah, namun juga berkesempatan mengunjungi negeri sakura Jepang.
Namun, Pada peresmian TEY 10 di Gedung Sate, Bandung, Made menjanjikan para juara II dan III juga akan berkesempatan mengunjungi beberapa daerah untuk studi banding lingkungan.
"Kami harapkan tahun ini juara II dan III bisa pergi ke daerah lain, Bali atau Singapura, untuk juga melihat dan membandingkan lingkungan di sana," ujar Made.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016