Jakarta (ANTARA) - SMA Negeri Bali Mandara keluar sebagai pemenang pertama kompetisi gerakan penghijauan dan kepedulian lingkungan besutan Toyota Indonesia yakni Toyota Eco Youth (TEY) ke-12.

SMAN Bali Mandara berhasil menjadi juara pertama dengan nilai tertinggi, mengungguli 25 finalis terbaik dari berbagai sekolah menengah atas di Indonesia.

Sekolah yang berada di Kabupaten Buleleng itu menjadi yang terbaik berkat karya bertema “Bioghum (Bio-briquettesFromSorghumWaste) : Pemanfaatan Limbah Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.) sebagai alternatif bahan bakar padat yang ramah lingkungan dengan konsep circular economy.”

Baca juga: 20 finalis Toyota Eco Youth tuntaskan proyek lingkungan

SMAN Bali Mandara berhak memperoleh hadiah uang tunai Rp100 juta yang dapat diutilisasikan untuk keberlanjutan proyek yang diusung.

Juara kedua diraih oleh SMA Negeri 5 Yogyakarta dengan proyek berjudul “Eco Charging Station: Transisi Energi Eco Friendly melalui Pendekatan Circular Carbon dengan Pemanfaatan Food Loss and Waste dan Biogas Limbah Kotoran Ternak.”

Sebagai Juara Kedua, SMA Negeri 5 Yogyakarta berhak membawa pulang hadiah uang tunai Rp75 juta.

Adapun juara ketiga dimenangi SMA Negeri Unggul Seribu Bukit yang memprakarsai proyek “Alat Penyulingan Sereh Wangi Murah Bahan Bakar dan Ramah Lingkungan.”

SMA yang terletak di provinsi Aceh ini berhak memboyong hadiah uang tunai Rp50 juta untuk mengimplementasikan proyek secara keberlanjutan.

Tema besar yang diusung pada TEY tahun ini adalah dukungan terhadap target pemerintah untuk mencapai pengurangan emisi secara optimal di tahun 2060.

"Toyota Indonesia mengucapkan selamat kepada sekolah Pemenang TEY ke-12, dengan karya terbaik di antara proposal-proposal yang sudah berpartisipasi memberikan ide untuk berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon," ujar Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto dalam acara pengumuman pemenang yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Toyota bangun 32 Eco Gallery, tumbuhkan kesadaran lingkungan kaum muda

Nandi berharap konsistensi dan kehadiran TEY hingga tahun ke-12 sebagai inisiasi dari gerakan penghijauan di kalangan pelajar dapat memberikan dampak positif terhadap upaya pemerintah dalam merealisasikan target netralitas karbon.

Sehingga, kata dia, ekosistem yang lebih hijau tidak hanya dinikmati oleh generasi di masa kini, namun juga berkelanjutan untuk generasi penerus di masa depan.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor Henry Tanoto mengatakan proposal-proposal yang masuk di TEY tahun ini dapat dikategorikan menjadi tiga kategori utama, yaitu alternatif energi, alternatif material, dan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Pihaknya melihat bahwa semua proposal tersebut berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon, sehingga Toyota Indonesia memberikan apresiasi terhadap proposal para finalis yang dinilai inovatif dan solutif tersebut.

"Kami berharap adik-adik dapat menjadi agen perubahan sebagai penggerak dalam membangun kesadaran dan melakukan aksi nyata untuk menurunkan emisi karbon maupun isu lingkungan lainnya," ucap dia.

Baca juga: Toyota pantau proyek lingkungan Toyota Eco Youth

Penilaian eco project proposal dilaksanakan oleh jajaran dewan juri ahli, di antaranya Prof. Jatna Supriatna dari Universitas Indonesia untuk bidang lingkungan, Dr. Muhammad Faisal dari Youthlab yang membahas tentang anak muda, Didi Kaspi Kasim sebagai digital expert, dan Susy Herawati dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Para dewan juri menyaring proposal yang memenuhi kriteria umum berupa orisinalitas, inovasi ide baru, identifikasi masalah, latar belakang ide, serta pemanfaatan platform digital.

Dewan juri juga mensyaratkan kriteria khusus dalam penilaiannya seperti rencana pelaksaanan, keterlibatan pihak di luar sekolah dalam proyek, dampak sosial dan lingkungan yang terukur, dan rencana keberlanjutan program.

Selain juara umum, TEY ke-12 juga mengumumkan juara harapan, di mana juara harapan 1 diraih oleh SMA Negeri 3 Merauke Papua yang mempresentasikan ide proyek “Penggunaan ZOWAT (Zone Warning System) Meminimalisasi Banjir Bandang dengan Manfaat 3 in 1.”

Juara harapan 2 dimenangi oleh SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan tema “Pemanfaatan Limbah Padat Pohon Aren dan Limbah Plastik HDPE sebagai gas sintetik berbasis RDF (Refused Derifed Fuel) di Desa Jatimulyo, Kulonprogo, DIY.

Sedangkan Juara Harapan 3 disabet SMK PGRI Telagasari dengan proyek berjudul “SAKEURDALANG Sahabat Lingkungan.”

Baca juga: Toyota Astra Motor terbangkan langsung Lexus UX-300e untuk KTT G20

Baca juga: Toyota turunkan target produksi Oktober sebesar 6,3 persen

Baca juga: Yamaha dan Toyota jalin kerjasama kembangkan teknologi mesin hidrogen
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022