Jakarta (ANTARA News) - General Manager Strategi Pemasaran PT Nissan Motor Indonesia Budi Nur Mukmin menyampaikan sebuah proyeksi awal mengenai keberlangsungan pasar otomotif nasional di Indonesia pada 2016, yang terdiri dari dua skenario.

Skenario pertama adalah terjadinya stagnasi pasar otomotif nasional yang disebabkan oleh variabel-variabel ekonomi masih belum bergerak ke arah positif dalam skala yang cukup signifikan.

"Secara umum kami melihat tahun depan pasar belum akan membaik. Pasar akan stagnan karena variabel ekonomi masih belum bergerak positif secara signifikan," kata Budi saat dihubungi ANTARA News dari Jakarta, Jumat.

Variabel ekonomi yang belum signifikan bergerak positif, lanjut Budi, akan menyebabkan kepercayaan konsumen belum pulih dan pada akhirnya menimbulkan stagnasi pasar otomotif.

Stagnasi pasar otomotif nasional pada 2016 bisa jadi merupakan kelanjutan dari perlambatan yang tengah mengalami pasar otomotif di Indonesia sepanjang 2015.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada Desember 2014 menetapkan target pasar otomotif Indonesia bakal mencapai 1,2 juta unit, namun sepanjang tahun sedikitnya mengalami revisi sebanyak dua kali yakni diturunkan ke level 1-1,1 juta unit dan kini hanya tersisa 950.000-1.000.000 unit saja sebagai target pamungkas.

Sementara itu ada juga skenario lain untuk pasar otomotif nasional pada 2016 mendatang yang lebih optimistis.

"Skenario optimisnya pasar akan naik sebesar lima persen dibandingkan 2015, dengan sokongan dari kenaikan pasar LCGC (mobil murah ramah lingkungan -red)," kata Budi.

Dalam skenario optimistis tersebut, pasar LCGC yang saat ini memiliki kontribusi sekira 15 persen terhadap total pasar otomotif nasional akan meningkat kontribusinya menjadi sekira 18-20 persen pada 2016.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015