Namun, sebagaimana diungkapkan Direktur Sales dan Promosi HMSI Santiko Wardoyo, HMSI baru siap memasok single bus.
"Kami sudah siap, tergantung dari pihak Transjakarta bagaimana. Kami sudah punya bus dan sudah membuktikan (kualitas) bus kami, tetapi Transjakarta bersedia pakai atau tidak," kata Santiko, di Jakarta, Rabu.
Menurut Santiko, HMSI tidak dapat memenuhi persyaratan bus gandeng (articulated bus) karena perusahaan tersebut hanya memiliki single bus.
"Kalau membuat bus gandeng kami tidak bisa karena teknologinya beda. Kami tidak mau main-main soal itu," ujar Santiko.
"Kami sudah 32 tahun di Indonesia dan punya rekam jejak yang positif," tambahnya.
Menurut Santiko, setidaknya dibutuhkan sekitar 2.000 armada baru untuk bus Transjakarta. Santiko pun menegaskan bahwa Hino sanggup memenuhi kebutuhan tersebut dalam produksi dua bulan.
"Kami sudah siap memproduksinya dalam negeri, kami ada pabriknya," ujar Santiko.
Sebelumnya, Hino telah memasok armada untuk bus APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway) sebanyak 143 unit.
Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015