"Penjualan mobil belum ada tanda-tanda peningkatan, padahal biasanya memasuki bulan Ramadan trennya meningkat, karena banyak masyarakat yang membutuhkan kendaraan untuk jalan-jalan atau bersilaturahmi ke ruamh keluarga dan mudik Lebaran," kata pemilik Cipto Motor, Ismail, di Palembang, Senin.
Dia menjelaskan, saat ini penjualan mobil paling banyak tiga unit setiap bulannya, padahal biasanya bisa di atas tujuh unit per bulan.
Sedikit mobil yang terjual, selain dipengaruhi harga komoditas hasil perkebunan rakyat belum menunjukkan pergerakan pada posisi harga tinggi, juga dipengaruhi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akhir-akhir ini yang mengikuti harga pasar dunia.
Dalam kondisi sulit sekarang ini, pihaknya berupaya bertahan menjalani bisnis yang ditekuni sejak enam tahun terakhir itu, antara lain dengan memangkas keuntungan bahkan sering terpaksa menjual mobil dengan harga modal.
Berdasarkan pengalaman, biasanya memasuki dua pekan bulan Ramadan banyak konsumen yang membeli mobil untuk keperluan mudik lebaran.
Sementara itu pengelola penjualan mobil bekas Bukit Maju Motor, Leman membenarkan penjualan mobil sekarang ini masih lesu, sejak awal bulan ini belum ada satu pun mobil yang terjual.
Sepinya penjualan mobil akhir-akhir ini membuat pihaknya tidak bisa menetapkan harga jual tinggi, bahkan sering terpaksa melepas pada posisi harga di bawah standar.
Penjualan mobil bekas sekarang ini dengan harga relatif rendah, untuk mobil jenis Yarris tipe E transmisi manual tahun 2006 ditawarkan Rp118 juta per unit, Xenia Li Sporty 1.0 tahun 2007 Rp105 juta, Avanza keluaran tahun 2004 ditawarkan Rp103 juta, Toyota Kijang Innova tipe G tahun 2005 dihargai Rp145 juta, Terios TX 2007 harganya Rp145 juta, Honda Jazz 2008 dijual Rp128 juta, dan sedan Toyota Vios 2003 dihargai Rp105 juta.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015