Langkah ini merupakan bagian dari upaya Daimler, sebagai perusahaan induk Mercedes-Benz, serta rival BMW dan Audi, untuk membangun keahlian di bidang piranti lunak dan telekomunikasi.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan status sebagai produsen mobil berteknologi tinggi di zaman pengetatan aturan emisi, yang memaksa mereka melakukan penghematan mesin sekaligus meningkatkan keuntungan.
Dalam pernyataan bersama, Daimler dan Qualcomm menyatakan bahwa mereka sedang mengkaji penerapan teknologi nirkabel untuk mengisi ulang kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan plug-in hibrida EVs tanpa harus mencolokkan kabel.
Kedua perusahaan juga mengeksplorasi teknolgi yang memungkinkan pengguna dapat mengisi ulang baterai ponsel secara nirkabel saat berkendara, serta meningkatkan konektivitas internet 3G/4G berkecepatan tinggi di dalam mobil.
"Sangat penting bahwa kami masih sebagai ujung tombak teknologi dan terus memberikan pengalaman tak tertandingi kepada pelanggan," kata anggota dewan Daimler bidang penelitian dan pengembangan, Thomas Weber.
"Dengan pemikiran ini kami ingin bersama-sama mengeksplorasi kemungkinan kerja sama masa depan dengan perusahaan teknologi internasional terkemuka seperti Qualcomm," ujarnya dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari kantor berita Reuters.
Penerjemah: Try Reza Essra
Copyright © ANTARA 2015
Copyright © ANTARA 2015