"Keberhasilan PT. Suzuki Indo Mobil (SIM) mengekspor sepeda motor ke Eropa dan negara tujuan ekspor lainnya akan semakin menambah kepercayaan pasar internasional terhadap produk otomotif khususnya sepeda motor buatan dalam negeri," kata Menperin Saleh Husin dalam peresmian ekspor tersebut di Bekasi, Jawa Barat, Jumat.
Ia mengatakan, ekspor otomotif harus terus dikembangkan, sehingga kebijakan pengembangan industri otomotif nasional yang saat ini masih berorientasi domestik, harus segera disesuaikan.
"Oleh karena itu, strategi pengembangan industri otomotif ke depan harus kita arahkan. Selain untuk pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri, Indonesia juga harus berorientasi ekspor agar produk kita semakin berkiprah di pasar global," kata Menperin.
Ia berharap, produsen sepeda motor lainnya dapat mengikuti langkah PT. SIM dalam melakukan terobosan ekspor untuk mengurangi defisit perdagangan Indonesia pada sektor industri otomotif secara keseluruhan.
President Director PT SIM Shuji Oishi mengatakan, ekspor perdana ini memberi arti bahwa produksi Indonesia bisa direrima dunia internasional yang dikenal memiliki aturan keamanan kendaran dan lingkungan yang sangat ketat.
Ia mengatakan, ekspor Suzuki Address dimulai pada tahun ini dengan volume ekspor sekitar 20.000 unit per tahun dan akan bertambah hingga 200.000 unit per tahun pada 2019.
Skutik 110cc ini diekspor ke negara-negara Eropa seperti Inggris, Italia, Jerman, Belanda, Turki, Swiss, Swedia, Norwegia, Prancis, Spanyol, Irlandia, Denmark, Belgia, Yunani, Finlandia dan Polandia.
Sementara untuk pasar Asia dan Oseania mencakup Jepang, Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Australia dan Selandia Baru.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015