Beijing (ANTARA News) - Volvo Car Group berencana mengekspor sedan ukuran menengah buatan Tiongkok ke Amerika Serikat tahun ini sekaligus mulai mempertimbangkan membangun pabrik di negara tersebut.

Selama ini, perusahaan-perusahaan otomotif dunia jarang mengekspor kendaraan buatan pabrik mereka di Tiongkok ke AS.

Langkah Volvo akan menjadi perintis ekspor otomotif Tiongkok ke AS, tulis Reuters.

Volvo tertinggal dari BMW dan Mercedes dalam hal membangun pabrik di AS. Keberadaan pabrik di AS menghilangkan masalah atas fluktuasi kurs mata uang.

Perusahaan induk Volvo, Zhejiang Geely Holding Group Co, menurut sumber, selanjutnya juga akan mengekspor sedan model teratas yang dibuat dengan teknologi baru.

Sumber yang bekerja di Zhejiang Geely itu mengemukakan model teratas itu akan diekspor mendampingi Volvo S60L, versi wheelbase yang lebih panjang dari S60 produksi pabrik di kota Chengdu.

Sedan model teratas, yang kemungkinan nantinya diberi nama S90,  menggunakan teknologi baru Volvo "scalable platform architecture" atau SPA.

S90 akan menjadi kendaraan kedua dari Volvo yang menggunakan teknologi tersebut setelah pertama kali diaplikasikan untuk desain baru XC90.

Pabrik yang akan memproduksi model teratas Volvo itu berada di Daqing.

"Volvo bukan merek asli Tiongkok tapi sepenuhnya dimiliki perusahaan asal Tiongkok. Mungkin ini strategi yang bisa ditempuh perusahaan Tiongkok agar bisa masuk pasar AS maupun pasar lainnya," kata James Chao, direktur Asia-Pasifik untuk lembaga riset IHS Automotive.

Menurut Chao, Geely, mungkin akan menyusul Volvo masuk pasar AS dengan produk mereka sendiri.
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015