Toyota bersama dua rekanannya di Tiongkok kemungkinan hanya menjual sedikit lebih banyak dari 1 juta unit mobil pada 2014, kata dua pejabat perusahaan sebagaimana dilansir Reuters.
Biro peneliti IHS Automotive memperkirakan penjualan mencapai 1,09 juta unit pada 2014 dan 1,15 juta unit pada 2015.
Hal itu memperlihatkan bahwa merek Jepang itu masih terseok-seok di Tingkok, termasuk akibat penghindaran oleh konsumen lokal terhadap produk Jepang akibat rangkaian perselisihan perbatasan antara kedua negara.
Hambatan lainnya ialah peningkatan ekspansi model premium dari merek-merek Jerman yang kisaran harganya tidak jauh dari merek Jepang.
"Toyota bisa saja melakukan berbagai cara untuk menggenjot penjualan dan mencapai target, tetapi filosofi kami adalah memproduksi dan menjual mobil sebanyak yang pasar mau, tidak lebih dari itu," kata salah satu pejabat Toyota.
"Kami berusaha sekuat tenaga untuk menghindar terlibat dalam perang harga."
Pabrikan Jepang itu secara tidak langsung telah membidik penjualan 1 juta unit di Tiongkok sejak 2010, hampir mencapainya kala menjual 917.500 unit pada 2013.
Akan tetapi dengan pertumbuhan ekonomi yang menyentuh angka terendah dalam 24 tahun terakhir, Toyota harus merevisi target penjualan mereka secara bertahap sejak kuartal ketiga 2014, kata pejabat yang menolak disebut identitasnya itu.
Pabrikan lain juga mengalami masalah serupa, misalnya Lexus yang pada awalnya menargetkan penjualan 85.000 unit, dan kini setelah revisi menjadi hanya 75.000 unit saja.
Toyota rencananya akan merilis angka total penjualan 2014 pada 6 Januari 2015 mendatang.
Penerjemah: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2014
Copyright © ANTARA 2014