Pekanbaru dipilih sebagai tempat pertama karena pertumbuhan untuk pasar mitsubishi di Riau sangat bagus terutama untuk kendaraan penumpang. "Sumatera menjadi estimasi distribusi pasar nomor dua setelah Jawa. Riau jadi pilihan pertama karena pertumbuhan di Riau khususnya untuk pasar Mitsubishi sangat bagus terutama di kendaraan penumpang," kata Operating General Manager of MMC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Duljatmono usai acara peluncuran Mitsubishi Delica di Hotel Labersa, Pekanbaru, Rabu (15/10) malam.
Duljatmono mengatakan target pasar untuk Delica antara lain 60 persen dari Jawa, 20 persen di Sumatera, dan sisanya di Sulawesi, Kalimantan, dan lainnya.
PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia, menargetkan 150 unit penjualan Delica sampai akhir tahun dan selanjutnya menargetkan 100 unit hingga 150 unit penjualan setiap bulan pada tahun 2015.
"Estimasi pasar dari Delica bisa mencapai 25 persen di Riau dari target total 20 persen untuk Delica di Sumatera per bulan," jelas Duljatmono.
Pada kesempatan yang sama, Business Manager PT Pekan Perkasa Berlian Motor Burhanuddin Cheng--dealer Mitsubishi di Pekanbaru, mengaku optimistis bahwa Delica mampu mencuri perhatian bagi masyarakat Riau.
"Pertumbuhan kendaraan penumpang di Riau mengalami pertumbuhan 55 persen sampai September tahun ini bila dibandingkan tahun lalu. Ini menunjukkan pertumbuhan yang luar besar, mungkin paling besar di sumatera," kata Burhanuddin.
"Di Riau rata-rata Mitsubishi terjual 2700 unit per tahun yang mana 60 persen dari kendaraan penumpang. Untuk Pajero pun tumbuh bagus yakni hampir 30 persen, sedangan Mirage tumbuh 109 persen," tambahnya.
Pada acara peluncuran tersebut, terdapat penawaran harga spesial untuk Delica yang normalnya dijual Rp420 juta (potongan Rp5 juta dari Rp425 juta), menjadi seharga Rp415 juta. Hadir pula dalam acara tersebut Plt Gubernur Riay Arsyad Juliandi Rachman. ( M047)
Pewarta: Monalisa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014