Kendaraan tersebut di kalangan dalam Toyota punya sebutan mobil FC 2015, dengan FC sebagai kepanjangan dari fuel-cell.
Jika rencana ini berjalan mulus, maka Toyota sudah dua kali membuat kejutan lewat produk berteknologi baru di pasaran.
Tahun 1997, Toyota mengagetkan dengan menghadirkan Prius, hybrid bensin-listrik pertama yang dijual secara komersil.
Hybrid kini menyumbang 14 persen penjualan tahunan Toyota secara global atau sudah sembilan juta kendaraan.
Kini, mereka mencoba kembali keberuntungan lewat fuel-cell, suatu teknologi dengan menggunakan sel dalam jumlah besar yang berfungsi mencampur hidrogen dan oksigen secara elektro-kimia demi menghasilkan listrik penggerak.
Emisi fuel-cell hanyalah uap air dan panas.
Fuel-cell diklaim lima kali lebih tahan lama dibandingkan baterai listrik dan cuma perlu hitungan menit untuk isi ulang hidrogennya.
Toyota perlu 20 tahun secara zig zag untuk menghadirkan teknologi fuel-cell, kemudian menekan biaya produksi agar harga jualnya realistik.
Toyota juga adu cepat mengembangkan fuel-cell dengan Honda yang sudah lebih dulu memperkenalkan FCX Clarity, kendaraan tenaga hidrogen yang akan mereka produksi.
Soal mengurangi biaya produksi, Toyota juga berhasil memecahkan masalah dengan berbagai kemajuan pada desain misalnya tembaga yang makin lebar dan makin tipis pada koil-koil sehingga motor menjadi makin bertenaga, makin mungil, dan makin murah.
Satu dasawarsa lalu perlu biaya sejuta dolar untuk membuat satu sistem propulsi fuel-cell, kini biayanya 50 ribu dolar.
Sebagai perbandingan, Chevrolet Volt, mobil teknologi plug-in hybrid listrik dari General Motors, harganya mulai dari 35 ribu dolar AS.
"Dengan 2015 FC kami pikir kami sudah sampai pada derajat mendominasi saingan," kata Toyota managing director, Satoshi Ogiso, seperti dikutip Reuters.
"Mobil ini adalah langkah besar pertama kami dalam membuat kendaraan fuel-cell untuk penggunaan sehari-hari," kata Ogiso.
Oleh Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014