"Ini merupakan pabrik pertama Toyota di luar Jepang yang menggunakan konsep Through Line," kata Wakil Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono melalui keterangan persnya di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan pada umumnya, tiga tahapan proses produksi mesin dilakukan pada tiga lokasi berbeda.
Namun dengan konsep Through Line, ketiga proses tersebut dilakukan di bawah satu atap, sehingga mampu meningkatkan efisiensi terutama dari sisi logistik dibandingkan proses produksi mesin yang ada selama ini.
Selain itu, pabrik mesin ke-2 Toyota di Indonesia yang menelan investasi hingga Rp2,3 triliun itu, didesain sebagai pabrik modern dan ramah lingkungan dengan efisiensi yang tinggi.
Bangunan pabrik dirancang sedemikian rupa agar aliran udara secara natural masuk lebih banyak guna mengurangi penggunaan pendingin ruangan atau kipas udara di dalam pabrik, namun tetap nyaman bagi karyawan yang sedang bekerja.
"Untuk menunjang sebagai pabrik ramah lingkungan, Karawang Engine Plant menerapkan prinsip CBC (Clean, Bright, Comfort).
Dengan konsep itu, penggunaan lampu listrik akan diminimalisasi dengan mendesain gedung yang lebih banyak menyerap sinar matahari," katanya.
Peletakan batu pertama pembangunan pabrik yang dilakukan hari ini (25/2) itu dihadiri Menteri Perindustrian Republik Indonesia, M.S. Hidayat, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Mahendra Siregar, Minister of Japan Embassy in Indonesia Ushio Shigeru, Managing Officer Toyota Motor Corporation (TMC) dan Presiden Komisaris TMMIN & TAM (Toyota-Astra Motor), Hiroyuki Fukui.
"Pembangunan pabrik baru ini adalah wujud komitmen Toyota untuk terus-menerus memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui peningkatkan aktivitas produksi, pendalaman industri otomotif, ekspor, distribusi dan layanan pelanggan di Indonesia," ujar Presdir TMMIN Masahiro Nonami.
Pabrik yang terletak di di kawasan industri Karawang Jabar Industrial Estate (KJIE), Karawang Barat, Jawa Barat, tersebut memiliki kapasitas produksi 216.000 per tahun. Pada tahap awal, pabrik baru itu akan menyerap lebih dari 600 tenaga kerja baru.
Selain mempersiapkan fasilitas produksi, TMMIN juga akan menyiapkan fasilitas pelatihan (learning center) bagi sumber daya manusia yang akan mengoperasikan pabrik ini nantinya. Learning Center ini akan dibangun berbarengan dengan pabrik mesin Karawang.
"Pusat Pelatihan yang ini nantinya tidak hanya diperuntukan bagi internal Toyota, tetapi bisa juga dipergunakan oleh para pemasok dan pemangku kepentingan yang terkait dalam rantai produksi Toyota," katanya.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014