Paris (ANTARA News) - Keluarga pendiri PSA Peugeot Citroen dikabarkan telah menyetujui rencana kerja sama dengan Dongfeng yang akan mendatangkan dana 3 miliar euro (4,1 miliar dolar AS), tulis Reuters mengutip sumber-sumber, Senin.

Direksi Etablissements Peugeot Freres, milik keluarga Peugeot, dan anak perusahaannya, FFP, telah menandatangani rencana peningkatan modal tersebut yang akan diumumkan oleh PSA Peugeot Citroen  pada 19 Februari.

Kedua perusahaan holding itu telah menyetujui "semua proposal" negosiasi  dengan Dongfeng dan pemerintah Prancis, kata seorang sumber .
 
Peugeot dan Dongfeng Motor Group telah berbulan-bulan bernegosiasi untuk usaha penyelamatan yang akan menjadikan Dongfeng dan pemerintah Prancis masing-masing akan memiliki saham 14 persen Peugeot.

Rencana kerja sama itu akan disepakati oleh direksi Peugeot pada Selasa pekan ini dan diumumkan sehari kemudian, kata para sumber.

Sebuah perjanjian terpisah untuk membentuk aliansi sales financing dengan Banco Santander juga akan diumumkan, tulis Reuters mengutip sumber yang mengetahui hal tersebut.

Juru bicara Peugeot menolak untuk mengomentari kabar tersebut.

Peugeot, salah satu korban dari enam tahun kemerosotan pasar Eropa, selama ini bertahan berkat 7 miliar euro yang merupakan  jaminan dari pemerintah namun hal tersebut berakhir tahun depan.

Berdasarkan kesepakatan itu , Peugeot akan menjual saham baru untuk Dongfeng dan pemerintah Perancis dengan harga 7,5 euro serta rights issue kepada para pemegang saham existing.

Harga saham 7,5 euro itu 41 persen lebih murah dibandingkan 12,79 euro pada harga penutupan Senin.

Bagi keluarga Peugeot, kesepakatan itu berarti berakhirnya kekuasaan mereka atas perusahaan yang didirikan sejak 1810 dengan usaha awal sebagai pembuat perkakas  dan gilingan kopi .

Kesepakatan dengan Dongfeng, perusahaan otomotif asal China, berdampak pada perselisihan antara Chairman Peugeot Thierry Peugeot dengan sepupunya, Robert, bos FFP.

Surat Thierry kepada Robert yang bocor ke media Prancis , menyebutkan  Thierry ingin rencana alternatif yaitu mendapatkan uang tunai dari pasar serta menyuntikkan dana keluarga .

Tapi, dia tidak berhasil mendapatkan dukungan dewan dan abstain dalam perundingan.

Logika di balik kesepakatan dengan Dongfeng  dipertanyakan oleh beberapa analis dan investor yang menyarankan Peugeot lebih baik menjual saja divisi Faurecia mereka.

"PSA lebih baik tidak membuat kesepakatan dengan pihak China," kata analis Bernstein Research, Max Warburton, 14 Februari.

Dengan hilangnya kendali keluarga Peugeot, maka tinggal dua dinasti keluarga otomotif Eropa yang masih berkuasa yaitu keluarga Quandt di BMW dan keluarga Agnelli di Fiat.








Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014