Jakarta (ANTARA) - Pedagang kendaraan bekas roda empat menilai penjualan kendaraan bekas di segmen elektrik selama ini belum begitu menunjukkan gairah yang positif karena dihantui banyak ketakutan.

“Dari banyaknya konsumen yang kita tanya, belum antusias untuk beli mobil listrik,” ujar pemilik Handy Autos Yudha Panggih kepada ANTARA, Selasa. 

Menurut dia, tren kendaraan listrik yang masih baru ini menjadi alasan calon konsumen di segmen kendaraan bekas masih berburu kendaraan konvensional dibandingkan dengan kendaraan EV.

Baca juga: Moeldoko sebut pertumbuhan motor listrik masih belum maksimal

Selain itu, survei yang dilakukan oleh pihak Handys Autos, menyebutkan bahwa ketakutan akan daya jangkau dan juga pengisian baterai yang cukup lama masih jadi yang tertinggi.  

Sehingga kendaraan listrik yang dijualnya tergolong cukup lama mengendap di dalam garasi jualannya. Kebanyakan konsumen hanya penasaran dan bertanya-tanya akan kendaraan berbasis baterai tersebut.

"Kalau kita tanya ke konsumen kita yang datang, mereka masih berpikir akan fasilitas SPKLU yang belum mumpuni, harus menaikkan watt, sehingga ada pengeluaran lagi di luar kendaraan itu sendiri,” jelas dia.

Baca juga: Lima hal penting wajib tahu sebelum membeli kendaraan listrik

Untuk menangkis kecemasan akan penambahan biaya, Perusahaan Listrik Negara (PLN), berkomitmen untuk memberikan berbagai kemudahan kepada para pengguna kendaraan listrik di Indonesia.

Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan diskon bagi mereka yang ingin menambahkan daya listrik di rumah konsumen EV.

“Kalau daya listrik di rumah konsumen EV tidak kuat, kami akan berikan diskon untuk mereka yang ingin pasang baru ataupun yang ingin menambahkan dayanya,” kata Edi Srimulyanti di Jakarta, Senin (22/4). 

Baca juga: PLN targetkan bangun 2.000 SPKLU tiang listrik selama 2024

Tidak hanya itu, guna mendukung ekosistem kendaraan listrik semakin menjamur di Indonesia, PLN juga memberikan diskon sebesar 30 persen bagi mereka yang melakukan pengisian kendaraan listrik di jam-jam tertentu.

“Mobil listrik yang melakukan pengisian di rumah, pada pukul 10 malam hingga 5 pagi, kita akan berikan diskon sebesar 30 persen,” tutur dia. 

Dengan begitu konsumen elektrik di Indonesia, tidak lagi cemas dengan berbagai hal yang menyangkut infrastruktur dan juga fasilitas-fasilitas pendukung lainnya bagi para pengguna kendaraan elektrik.

Baca juga: Peran pemerintah berhasil tingkatkan penjualan EV kuartal pertama 2024

Baca juga: PLN catat jumlah kenaikan transaksi SPKLU selama mudik Lebaran

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024