Jakarta (ANTARA News) - Sales Promotion Girl (SPG) di dunia otomotif identik dengan pakaian seksi yang memamerkan lekuk tubuh perempuan cantik, termasuk di gelaran otomotif Indonesia International Motor Show 2013 (IIMS 2013) di JI Expo Kemayoran, 19-29 September ini. 

Kostumnya pun bervariasi, dari two piece, gaun kini, hingga gaun panjang yang menutupi kaki.

Pertimbangan kostum merupakan faktor penting bagi Kellie (23), SPG Man Truck, yang berpakaian gaun off-shoulder hitam di atas lutut yang memperlihatkan satu bahunya.

Mahasiswi tingkat akhir itu tidak memakai baju-baju yang terlalu seksi karena tujuannya menjadi SPG semata-mata adalah mencari penghasilan tambahan di sela kuliah. 

Apalagi, pekerjaan tersebut tidak mengikat dalam waktu lama sehingga dia bisa mengatur jadwal agar tidak bentrok dengan studinya.

"Banyak kenalan yang datang ke IIMS, kalau aku bajunya terlalu terbuka, bisa-bisa mereka lapor ke mamiku," selorohnya, menambahkan, sang ibu sempat tidak setuju dengan pekerjaan sampingannya.

Namun, perempuan berambut panjang yang sudah dua kali menjadi SPG di IIMS, keduanya di merek truk, berhasil meyakinkan sang ibu karena honor yang dikumpulkan membuatnya dapat hidup mandiri tanpa mengandalkan uang saku dari orang tua. Dia pun mengalokasikan uangnya untuk investasi emas.

"Aku juga lagi belajar saham," tukasnya sambil tersenyum.

Honor SPG bervariasi mulai dari Rp500.000 hingga Rp1 juta lebih untuk setiap shift kerja yang berlangsung sekitar tujuh jam sehari. Mereka bisa memilih untuk mengambil satu shift atau shift panjang yang berlangsung seharian.

Di perhelatan otomotif mendatang, Kellie masih berminat menjadi SPG. Tapi dia punya target yang lebih spesifik, yaitu SPG untuk mobil Eropa.

"Duitnya lebih 'kenceng', juga tempatnya indoor jadi adem ada AC," jelasnya.

Maklum saja, gerai truk di IIMS memang memiliki jatah tempat di luar ruangan sehingga mereka harus bekerja di bawah sengatan terik matahari hanya dengan pelindung payung dan kacamata hitam.

Sementara itu, Nalurita (20) yang menjadi SPG aksesoris alat bengkel di bangunan semi permanen punya motivasi lain sebagai SPG selain mencari penghasilan, yaitu memperlancar bahasa Inggris.

"Banyak orang asing datang ke sini, jadi sekalian mengasah kemampuan bahasa. Apalagi aku kerja untuk brand internasional, jadi orang luar pun sudah tahu," ujar mahasiswi sastra Inggris itu.

Di balik pengalaman menyenangkan, dia juga mengungkapkan keluh kesah yang tidak mengenakkan selama menjadi SPG.

Kegenitan para lelaki yang membawa kamera untuk mengabadikan para SPG di IIMS kerap membuatnya risih. Dia pun sering menolak permintaan para pria yang ingin memotret dirinya. Namun perlakuan berbeda diterapkannya untuk pria berkebangsaan selain Indonesia.

"Kalo orang asing aku mau saja difoto," selorohnya.

Dia juga sering sebal melihat pandangan dari lelaki yang menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki lekat-lekat.

"Itu 'khan juga pelecehan," tegasnya.

Serupa dengan Nalurita, Kellie pun kerap menghadapi pria hidung belang yang berusaha memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Ada saja pria yang alasannya ingin berfoto bersama namun tangannya mencoba menyentuh tubuhnya.

"Itu mengganggu banget," katanya sengit.

Kellie dan Nalurita menyayangkan pandangan orang awam tentang SPG otomotif yang dianggap sebelah mata.

"Ada yang menganggap SPG mau pakai yang lebih seksi karena honornya lebih besar padahal belum tentu seperti itu. Yang jaga mobil dengan gaun tertutup bisa jadi honornya lebih besar daripada yang pakai two piece di gerai aksesoris," paparnya.

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013