Jakarta (ANTARA News) - Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan mengatakan pihaknya tidak ingin buru-buru mengekspor mobil barunya berkonsep low cost green car (LCGC), Toyota Agya.

"Kami tidak mau rakus. Bagi kami yang penting fokus dulu dalam produksi. Kalo kapasitas sudah mencukupi, ekspor itu tinggal masalah waktu," kata Johnny Darmawan di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis.

Johnny mengatakan Agya merupakan mobil yang didesain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Indonesia. Namun, bukan berarti tidak bisa diekspor karena ada saja negara lain yang kondisinya mirip dengan Indonesia.

Dia kemudian mencontohkan mobil-mobil Toyota pendahulu Agya, yaitu Kijang dan Avanza. Awalnya kedua jenis mobil itu juga didesain untuk kondisi jalanan Indonesia, tetapi ternyata juga digemari di pasar ekspor.

"Yang penting bagi saya, Agya mendorong industri pendukung otomotif lokal untuk terus berkembang karena mensyaratkan komponen-komponennya lokal. Produksi Agya hingga saat ini saja sudah mendorong beberapa industri baru," katanya.

Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samulo mengatakan permintaan Astra Toyota Agya sejak diluncurkan 9 September lalu sudah mencapai 15.000 unit.

"Sampai dengan akhir tahun, kami bisa memproduksi Agya 15.000 unit. Itu akan kami tingkatkan melihat minat masyarakat terhadap mobil itu," katanya.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013