Jakarta (ANTARA) - Stellantis, perusahaan induk merek seperti Jeep dan Chrysler, mengumumkan akan mengadopsi Standar Pengisian Daya Amerika Utara (NACS) Tesla.

Stellantis mengatakan pada Senin (12/2) bahwa model kendaraan listrik “terpilih” yang dibuat oleh sub-mereknya akan menggunakan port pengisian daya NACS Tesla mulai tahun 2025.

Seperti produsen mobil lainnya, perusahaan akan menyediakan adaptor untuk pemilik saat ini sehingga mereka dapat dihubungkan ke jaringan Supercharging Tesla.

Baca juga: Stellantis targetkan semua dilernya memiliki pengisian cepat di Eropa

Baca juga: CATL dan Stellantis Jalin MoU Strategis tentang Suplai Baterai LFP di Pasar Eropa


Stellantis tidak mengatakan apakah konektor tersebut akan ditawarkan secara gratis, seperti yang diumumkan Ford baru-baru ini. Seorang juru bicara tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Tesla pertama kali mengumumkan pada November 2022 bahwa mereka membuka akses ke jaringan Superchargernya yang luas dengan menerbitkan spesifikasi desain dan mengizinkan produsen mobil lain untuk membangun port NACS ke dalam kendaraan listrik mereka.

Ford menjadi produsen mobil besar pertama yang melakukan hal tersebut enam bulan kemudian, diikuti oleh General Motors, dan Mercedes-Benz, serta perusahaan rintisan kendaraan listrik seperti Rivian dan Lucid.

Bahkan perusahaan pengisi daya pesaing, terutama Electrify America, memutuskan untuk menambahkan colokan NACS ke jaringan mereka.

Setelah Volkswagen mengumumkan pada bulan Desember bahwa mereka mengadopsi NACS, Stellantis, produsen mobil global terbesar di luar China masih “mengevaluasi” gagasan tersebut.

Hanya beberapa pemain kecil dan pembuat mobil dengan jajaran kendaraan listrik terbatas yang masih bertahan. Demikian dikutip dari TechCrunch, Senin (12/2).

Baca juga: Stellantis gandeng CATL siapkan pabrik baterai EV di Eropa

Baca juga: Stellantis kenalkan Fiat E-Ducato baru dengan jangkauan 420 km


 
Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024