Jakarta (ANTARA) - Tren keberalihan kendaraan dari konvensional ke kendaraan hijau (mobil listrik) secara global mendapatkan sambutan yang baik. Meski begitu pasar otomotif China masih menjadi yang terdepan untuk keberalihan tersebut.

“Banyaknya pilihan kendaraan listrik di Tiongkok, berarti tidak ada satu merek pun yang memiliki pangsa pasar lebih dari 10 persen. Pemimpin pasar di Tiongkok adalah BYD, meskipun merek tersebut menghadapi persaingan yang ketat, terutama dari Tesla,” kata Analis Utama dari Canalys, Jason Low dalam laman resminya Senin (02/10).

Meski menjadi raja dalam penjualan kendaraan listrik di dunia, penjualan di China sempat mengalami penurunan dari 118 persen di 2022. Penurunan yang menjadi 43 persen terjadi pada semester 1 2023.

Baca juga: NETA Indonesia kunjungi pabrik perakitan mobil listrik di Tongxiang

Menurut dia, hal itu disebabkan karena berakhirnya skema dukungan kendaraan listrik di Tiongkok Daratan dari pemerintah setempat dan juga adanya perang harga dari berbagai produsen otomotif yang menyajikan kendaraan hijau.

“Tingkat pertumbuhan Tiongkok pada Semester 1 tahun 2023 mencapai 43 persen, penurunan yang signifikan dari angka luar biasa sebesar 118 persen yang terlihat pada Semester 1 tahun 2022. berakhirnya skema dukungan kendaraan listrik di Tiongkok Daratan menyebabkan gangguan, ketidakpastian, dan perang harga,” ucap dia.

Dia melanjutkan bahwa dalam enam bulan pertama tahun ini, penjualan EV global mencatatkan peningkatan sebesar 49 persen hingga mencapai 6,2 juta unit. Kendaraan listrik kini menguasai 16 persen pasar kendaraan ringan global, melonjak dari 12,4 persen pada semester pertama tahun 2022.

Baca juga: Jerman singgung potensi tarif protektif UE atas mobil listrik China

Benua Biru menjadi penyumbang terbesar kedau setelah China, dengan 1,5 juta unit, atau 24 persen dari pangsa pasar global. Eropa mengalami pertumbuhan sebesar 34 persen dari tahun ke tahun, meningkat dibandingkan 9 persen yang tercatat pada Semester 1 tahun 2022.

Meskipun Tesla tetap menjadi yang teratas, beberapa merek kendaraan listrik Tiongkok kini hadir di Eropa dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.

Saat ini, Tesla mencatat pertumbuhan sebesar 65 persen tahun-ke-tahun, terjual lebih dari 935,000 unit pada Semester 1 tahun 2023. Tesla Model Y terus menjadi model paling populer, diikuti oleh Model 3.

BYD asal China menjual lebih dari 1,3 juta unit kendaraan bertenaga listrik, tetapi jumlah itu terbagi menjadi dua antara BEV dan PHEV. Meski begitu, BYD tidak diragukan lagi merupakan brand yang paling cepat untuk bangkit dengan peningkatan sebesar 104 persen dibandingkan tahun lalu.

Model-model unggulannya seperti Yuan PLUS (Atto 3), Dolphin, dan Song Pro, semuanya telah meninggalkan jejaknya.

Canalys memperkirakan bahwa kendaraan listrik akan menguasai 18% dari total pasar pada tahun 2023, dengan penjualan melebihi 14 juta unit. Ini akan menjadi kenaikan 39 persen dari tahun 2022.

Baca juga: Chery siapkan tiga SUV baru untuk pasar Eropa

Baca juga: Mobil listrik pertama Xiaomi dilaporkan dapat dukungan Apple Car play

Baca juga: Harga baterai Hyundai Ioniq 5 nyaris separuh harga mobil

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023